Wednesday, April 28, 2010

anak onyet, anak kebo

 

Kemarin tugas audit di Bandung.  Abis audit irma janjian ketemu dengan Bu Isna di tempat travel yang akan mengantar irma ke Jakarta.  Nggak ada keperluan apa-apa sih, cuma Bu Isna pengen ketemu irma aja.  Pengen tau kabar irma terutama di saat hamil begini.

"Apa rasanya ir ?  Mabok nggak ?"

Bu Isna bilang efek kehamilan pada setiap perempuan beda-beda.  Yang dialami oleh satu perempuan belum tentu dialami perempuan lain.

Alhamdulillah sejauh ini irma nggak ada mabok, mual, apalagi sampai muntah-muntah.  Eh kecuali sekali deng waktu vertigo di hari Sabtu pagi dua minggu yang lalu.  Tiba-tiba aja pandangan berputar dan kemudian irma muntah.  Tapi cuma sekali itu aja.  Dokter bilang irma terlalu letih.

Memang sejak tau irma hamil irma mudah sekali capek.  Tiap kali pulang kerja badan rasanya exhausted banget.  Sampai rumah cuma pengen mandi trus istirahat tiduran.  Nggak pengen ngerjain yang lain.  Nggak pengen apa-apa juga.  I just want silence.  Makanya kalau di rumah irma lebih sering di kamar menikmati hening dan membaca.  TV, radio, musik, semua dimatikan.  Rasanya tenaaaaaanggg sekali.

"Makan gimana ir ?  Ada pengen makanan tertentu nggak ?"

Nggak juga.  Biasa aja.  Meski sekarang nggak bisa lagi makan banyak-banyak karena perut serasa penuh.  Jadi makannya dikit-dikit aja tapi sering, mengikuti saran dokter.  Dan tetap minum susu.  Untung juga dari kecil irma terbiasa minum susu.  Jadi nggak masalah sekarang disuruh makin sering minum susu.  Dokter bilang irma nggak perlu minum susu khusus untuk ibu hamil tapi banyakin aja minum susu yang biasa irma minum.

Nggak pengen makanan spesifik seperti layaknya perempuan yang sedang mengidam, tapi irma yang pada dasarnya emang suka makan buah kini makin doyan.  Hampir tiap hari irma minta Wahyudi beliin jeruk atau pisang atau pepaya atau melon.  Kebetulan dalam perjalanan pulang dari pabrik Wahyudi melewati pasar buah.  Khusus jeruk irma sukanya jeruk medan yang buruk rupa tapi manisss dalamnya.  Jeruk impor dari Cina yang murah meriah itu irma malah nggak suka. 

Bu Isna terkekeh, "Hehehe, anakmu anak monyet dong !"

He eh, anak onyet.  Tapi nggak pa-pa kok.  Wahyudi bilang dia lebih suka beliin irma buah daripada indomi.  "Huh, kalau kamu minta indomi aku nggak mau kasih," gitu dia bilang.

Sementara Teteh bilang irma hamilnya hamil kebo, karena bawaannya yang ngantuk mulu.  Dih, kerbau itu kalau sama pak tani malah disuruh kerja keras lho !  Mbajak sawah, narik gerobak ... siapa bilang kerbau kerjaannya tidur mulu ???

 

 

obrolan suami

 

Waktu itu ya, irma audit sama seorang partner auditor cowok.  Di sela-sela audit kami mengobrol dengan client.  Audit kan nggak selalu serius bahas proses dan klausul persyaratan.  Kadang-kadang kami para auditor juga mengobrol ringan.

Entah bagaimana, client dan partner audit irma jadi berbicara tentang istri-istri mereka.

Client          :     Saya kalau di kantor sampai malam, pulangnya saya bilang ke istri, “Maaf ya.  Insya Allah nanti dapat tambahan kok (maksudnya uang lembur).”  Tapi biasanya nggak saya kasih semua.  Kantor kasih seratus, saya kasih ke istri dua puluh.  Kan uang gaji saya udah saya kasih utuh ke istri semua.  Saya cuma dijatah aja sama istri.

Partner        :     Oh iya Pak, jangan semua uang kita dikasih ke istri.  Nanti buat kita mana ?

Client          :     Tapi herannya, kok istri saya tauuuu aja kalau nggak semua uang saya kasih.  Tau-tau aja dia bilang, ”Kok cuma segini ?  Selebihnya mana ?”

Partner        :     Iya, istri saya juga suka begitu. 

Client          :     Trus herannya lagi, istri saya sering nitip minta dibeliin.  ”Pah, nanti pulangnya mampir ke ... ya, beliin ini, ini, ini, ...” tapi dia nggak ngasih duit.  Jadi kan saya harus bayar pake uang sendiri.  Berkurang lagi jatah saya.

Partner        :     Hehehe, sama Pak.  Istri saya juga begitu.

irma pun terbengong-bengong dengar percakapan mereka.  Dalam hati irma bertanya-tanya, Wahyudi kalau ngobrol dengan teman-temannya kayak gini juga nggak ya ??

 

 

waktunya beli baju (baru)

 

... bajuku dulu tak begini, tapi kini tak cukup lagi ... (dari satu iklan minyak ikan duluuuu waktu zaman irma masih kuliah)

***

Tadi pagi irma mulai kesulitan mengancingkan celana.  Memasuki kehamilan bulan ketiga perut irma mulai membuncit dan pinggul makin lebar.  Uuuuuggghhhh ... setelah bersusah payah akhirnya berhasil dikancing juga.

Rupanya Wahyudi memperhatikan kejadian itu.  "Udah sempit tuh ir," katanya.

"Bukan.  Akunya yang membengkak," irma bilang.  "Kemarin-kemarin Henny juga bilang kok aku masih pakai celana biasa, bukan celana hamil."

“Ya belilah.”

“Beliin dong.”  Huehehehehe, kelicikan seorang istri : biar dapat gaji sendiri tapi tetap aja minta dibeliin suami.

Wahyudi berpikir sejenak.  "Nanti ya, hari Sabtu atau Minggu ini kita beli baju buat kamu," katanya.  Lalu Wahyudi mengusap perut irma, "Sabar ya nak."

Asik, asiiiiikkkk ... belanja baju !  Tapi di mana ya ???

 

 

pentingnya identitas

 

Kalian yang kerja di manufaktur tentunya pernah dengar yang namanya sistem manajemen mutu ISO 9001.  Salah satu klausul persyaratan ISO 9001 menekankan pentingnya identitas pada produk untuk mencegah terjadinya kesalahan.  Seperti pada kejadian yang irma alami berikut ini. 

***

Minggu lalu ya, irma makan di restoran pizza di kawasan Warung Buncit.  Ini restoran kesukaan irma.  Meski restoran pizza ini punya cabang di mana-mana, tapi irma paliiiiiiing suka makan di cabang yang ini.  Tempatnya nyaman, semua area adalah no smoking area, dan pelayanan mereka lebih ramah dan sigap daripada cabang-cabang lain.

Waktu memesan irma bilang irma mau satu pizza untuk dibawa pulang.  Lima belas menit kemudian seorang pelayan datang ke meja irma menunjukkan pizza yang irma pesan dalam kotak.  "Pizzanya saya simpan di sana ya Bu," ia menunjuk meja bagian pesan bawa.  irma mengangguk dan lanjut menikmati pasta.  Hmmm ... beef fettucininya enak !

Perut kenyang.  Makanan dan minuman dah habis.  irma ke kasir untuk mengurus pembayaran.  Pelayan pria di sana berkata, "Pizza yang dibawa pulangnya belum ya Bu."

irma bengong.  Lho, pizza yang tadi ke mana ?

Pelayan perempuan yang tadi menunjukkan pizza kepada irma bergegas menghampiri kasir.  "Mas, pizzanya udah jadi !  Tadi saya taruh di sana.  Kok nggak ada ?  Kebawa tamu lain ya ??"

Saat itulah pelayan yang pria menyadari kesalahannya.  "Ngg ... Bu, bisa nunggu dulu nggak Bu ?  Sebentar aja.  Pizzanya akan kami buat lagi.  Maaaaafff sekali," ia membungkukkan badan.

Dari dapur berlari-lari manajer ke meja kasir.  "Bu, mohon maaf Bu.  Pizzanya kami buat dulu.  Lima menit aja," ia berkata kepada irma.

Nggak ada pilihan lain kan ?  (ada sih, bisa aja irma batalkan pesanan tapi irma dah janji bawain pizza buat Wahyudi di rumah).  irma mengangguk lalu sang manajer mengantar irma ke sofa.  "Ibu tunggu dulu di sini ya," katanya.

Yang irma herankan, bagaimana sang manajer bisa tau ada masalah di kasir padahal dia lagi di dapur.  irma jadi berpikir jangan-jangan di kolong meja kasir ada semacam microphone terhubung ke dapur sehingga yang di dapur bisa dengar percakapan di kasir.

Tiba-tiba masuk seorang pelayan perempuan yang lain dari luar.  "Mas, pizzanya yang besar atau sedang ?  Orangnya masih ada tuh di parkiran.  Biar saya minta lagi," katanya kepada pelayan pria di kasir.  Rupanya dia yang menyerahkan pizza pesanan irma kepada tamu lain.

Nggak berapa lama pelayan perempuan itu kembali dengan pizza pesanan irma.  Saat itu juga terdengar seruan pelayan pria dari meja kasir, "Udaaaahh.  Pizzanya nggak usah bikin lagi."  Seruannya diteruskan ke dapur oleh manajer yang lagi berdiri di meja salad, "Pizzanya nggak jadi.  Pizzanya nggak jadi."  Terdengar lagi seruan di dapur, "Nggak jadi !  Pizzanya nggak jadi."  Heboh banget.

irma memeriksa pizza pesanan irma.  Hmm ... jelas aja gampang ketuker gini.  Nggak ada identitas sama sekali di kotaknya.  Nggak ada keterangan kalau itu pizza pesanan irma.  Pantas bisa kebawa sama tamu lain.  Tapi yang irma heranin, tamu itu kan cuma pesan satu pizza yang besar (begitu penjelasan pelayan kepada irma).  Kok ya dia diam aja waktu dikasih dua kotak pizza ?? 

Pelayan pria yang di meja kasir mendatangi irma.  Sekali lagi dia membungkuk dan meminta maaf.  Sebenarnya mulut irma gatel banget pengen nerangin pentingnya identitas pada produk mereka biar nggak ketuker (huehehehe, dasar auditor !).  Apalagi pada jasa penyedia makanan seperti ini tidak cukup hanya identitas tapi mampu telusur juga dipersyaratkan.  Tapi kan irma di situ sebagai pelanggan, bukan auditor.  Jadi irma berpesan aja biar mereka lebih hati-hati.

 

 

Thursday, April 22, 2010

kukurilingan nyari obat

 

Waktu cek ke dokter spesialis kandungan, dokter temukan indikasi perdarahan pro ... apa gitu istilahnya pokoknya itu potensi terjadi flek.  Jadi dokter resepkan obat penguat kandungan.  Selain berpesan agar irma nggak kecapean.

Ternyata di apotek rumah sakit tempat dokter praktek obat itu nggak ada.  Adanya yang dosis lebih tinggi.  Jadi apotek kasih salinan resep untuk irma tebus di apotek lain.

Besoknya irma cari-cari obat tersebut.  Berbekal nama-nama apotek besar yang Teteh rekomendasikan.  Ealah ... nggak ada satupun dari apotek-apotek besar itu yang punya !  Di Apotek Rini Rawamangun yang selama ini jadi andalan irma pun nggak ada. 

Putus asa irma lalu telpon Teteh.  Teteh bilang coba telpon ke apotek rumah sakit tempat dokter praktek lagi aja.  Mungkin mereka bisa bantu carikan.  irma lalu menuruti saran Teteh tersebut.

Dengan suara memelas irma cerita kepada petugas apotek rumah sakit bahwa irma udah cari obat itu ke mana-mana bahkan apotek besar di Jakarta tapi obatnya nggak ada juga.  Petugas tersebut berjanji ia akan menghubungi dokternya irma untuk menanyakan alternatif obat lain.  Sekitar setengah jam kemudian ia menelpon irma.  "Bu, kata Bu dokter, obatnya ada di rumah sakit ..." ia menyebut nama satu rumah sakit di Depok.

Penuh rasa syukur irma ucapkan terima kasih sebelum menutup telpon.  Sore pulang kantor irma segera menuju rumah sakit yang di Depok itu.  Ternyata itu rumah sakit bersalin kecil.  Letaknya di jalan kecil menuju studio alam TVRI.  Nggak ada kendaraan umum yang lewat sana kecuali ojek.  Berhubung irma nggak suka naik ojek jadi irma memilih jalan kaki aja dari jalan besar.  Lumayan, sekitar 500 meter.

irma langsung menuju instalasi farmasi.  Petugas di sana membaca salinan resep, mengecek stock persediaan obat, dan berkata, "Bu, obatnya cuma ada 14.  Kurang satu.  Ini dokternya kan resepkan 15.  Nanti saya buatkan salinan resep untuk Ibu beli kekurangannya ya."

Pffff ... irma hembuskan napas lega.  Nggak pa-pa deh kurang satu, yang penting udah dapat obatnya.

Beres urusan pembayaran di kasir irma kembali lagi ke instalasi farmasi untuk mengambil obat.  Haaa ... ternyata nama obatnya CYGEST 200 !  Terang aja tadi irma tanya ke apotek mana-mana mereka pada nggak punya karena irma bilang nama obatnya CYBECT 200.  Itu yang irma baca di salinan resep dari apotek rumah sakit.  Hiyyalaaaaaaaaahhh ........... makanya jangan sok tau baca-baca resep !

Sambil jalan kaki kembali ke jalan besar irma kirim sms ke Wahyudi yang lagi di Jepang, cerita tentang ketololan irma hari itu.  Di akhir sms irma bilang, "Hiks hiks sedih banget, suami lagi jauh begini aku musti kudu kukurilingan nyari obat sendiri."

Balas Wahyudi, "Maaf ya.  Nanti kalau aku udah di sana akan aku ganti."

Ganti apa ?  Kukurilingannya ???

 

 

Wednesday, April 21, 2010

Mel mengantar irma pergi arisan keluarga Sulun

 

Waktu Kak Anggi sms kasih tau arisan keluarga Sulun akan diadain di rumah Kak Yuvie di Depok, irma berencana pergi ke sana dengan bersepeda.  Nggak terlalu jauh kok, paling 15km-an.  Lagian kan udah biasa nyepedah ke rumah Teteh.  Dari Jatijajar ke Griya Depok kan nggak jauh.

 

Katanya sih arisan mulai jam 11 tapi jam segitu irma dan Wahyudi baru berangkat dari rumah.  Nyusurin jalan Leuwinanggung, masuk Kebayunan, lalu nyusurin Pekapuran, trus berbelok di jalan Karya ABRI.  Waks, matahari lagi nggak bersahabat.  Terik banget.  Belum juga setengah perjalanan bekal minum udah habis.

 

Walhasil sampai Jatijajar kita ngos-ngosan banget.  Mana tanjakan menuju rumah Teteh susah banget dilewatinnya (buat irma).  Curam, sempit, dan panjang.  Udah gitu kiri kanannya ada empang tempat orang mancing.  Kalau sampai kecebur ke sana kan malu-maluin banget bakalan jadi tontonan para pemancing.

 

Rehat sebentar di sebelah Bakso Idola, tukang bakso langganan Teteh yang baksonya enaaaaaaakkkk bangettt.  Pengen sih ngebakso dulu tapi masih harus nggowes lagi.  Nggak enak nggowes kalau perut lagi kepenuhan.  Makan bakso Idola mana cukup cuma satu porsi, huehehehehehe.

 

Lanjut gowes lagi setelah napas nggak terlalu ngos-ngosan dan lidah terjulur (dih, emang doggie ??).  Lagi susah-susahnya nglewatin Simpangan Depok yang padat angkot biru terdengar orang teriak, ”IR !  IRMA !”

 

Oh ternyata Teteh.  Teriak dari dalam mobilnya sambil tetap nyetir.  Bawaan premannya masih nggak hilang juga meski udah ibu-ibu.

 

Irma melambaikan tangan.  ”Terus aja !” seru irma.  Di kursi belakang Teteh terlihat Mama juga melambaikan tangan.  Di belakangnya lagi Mas Rizqi memperhatikan kami dengan tampang kepengen ikutan nggowes (tapi mana dikasih sama bapaknya ??)

 

Nggowes sepanjang Tole Iskandar.  Jalannya naik turun naik turun.  Tapi berhubung udah istirahat ditambah wajah mupeng Mas Rizqi tadi irma jadi makin semangat.  Nggak berasa capek lagi.  Setengah jam kemudian kami sampai di rumah Kak Yuvie.  Sempat kelewat belokannya untungnya Mas Rizqi sama Adek Aziya nungguin di belokan yang sebenarnya.  Petugas keamanan tersenyum bukakan pintu portal untuk kami.

 

Ternyata di rumahnya Kak Yuvie baru ada Bu Lik Amin beserta anak dan cucu-cucunya.  Wah, ada keluarganya Bang Resdi !  Oh rupanya karena hari Selasa nanti di Bali lagi pada Nyepi jadi mereka pada berlibur ke sini. 

 

Enaknya nyepedah, jadi ada alasan buat irma nggak harus pake baju rapi.  Hahaha.  Duduk irma leyeh-leyeh di teras depan menyantap duku Palembang.  Manissss sekali.  Kayaknya lebih dari setengah tampah isi duku habis irma santap sendirian.  irma emang jurig duku.  Juga rambutan.

 

Setelah badan nggak keringetan lagi irma numpang mandi dan ganti baju.  Abis gitu gantian Wahyudi yang mandi.  Sodara-sodara mulai pada berdatangan.  Semua pada tercengang tau irma dan Wahyudi datang pake sepeda.  ”Kalian bike to work ?” tanya Minto.  He eh, dulu bike to work.  Setelah pindah ke Cibubur nggak sanggup lagi.  Dalam hati irma kagum sama Minto, udah oma-oma gitu tapi tau juga yang namanya bike to work.  Tapi Minto emang pemerhati dan aktifis lingkungan.  Waktu GreenFest kemarin kami juga ketemu beliau di sana.  Minto mengacungkan jempol saat lihat kami nenteng-nenteng alat pembuat lubang biopori dan composter.

 

Kalau ngumpul di rumah Kak Yuvie pastinya ada acara nyanyi-nyanyi.  Secara Kak Yuvie sekeluarga pada suka nyanyi dan musik.  Mereka malah punya studio dan perlengkapan musik cukup lengkap.  Seperti biasa lagu wajib Bang Rinza mainkan pakai organ.  Rame-rame kami pun bernyanyi.

 

Minangkabau, tanah nan den cinto

Pusako Bundo nan dahulunyo

Rumah gadang nan sambilan ruang

Rangkiang balirik di pekarangannyo

Bilo den kana, hati den taibo yo taibo

Tabayang bayang di ruang mato

 

Gitu deh, kalau yang merasa orang Padang lagi pada ngumpul.  Biarpun nggak ngerti nyanyinya pun nyanyi lagu bahasa Minang.

 

Abis yang tua-tua nyanyi berikutnya giliran generasi mudanya unjuk kebolehan.  Kali ini anak-anaknya Bang Resdi yang mengiringi.  Ihsan main gitar, Iwan nggebuk drum, Iman ngebetot bass (eh baru nyadar formasi mereka persis sama anak-anaknya Maia-Ahmad Dhani di Lucky Laki ya ?).  Lagunya ?  Tuhan kirimkanlah aku, kekasih yang baik hatiiiiii ... yang mencintaaai aaaakkkuuuu apa aaaaadanyaaaaaa

 

Setelah arisannya dikocok, makanan pada habis dan dibungkus-bungkusin, mulailah berpamitan.  Irma dan Wahyudi pulang menjelang Ashar saat matahari mulai teduh.  Teteh sekeluarga dah pulang duluan karena tadi Mama pusing dan kecapean.  Kalau di suasana rame begini Mama memang mudah letih.

 

Gowes pulang tanpa ngganti kostum.  Hihihi baru kali ini irma nggowes pake batik.  Pantesan sepanjang Tole Iskandar irma banyak dilihatin orang.  Aneh aja ngkali ya pake MTB tapi pake batik, bukan jersey.

 

Sampai Jatijajar, makan bakso Idola yuuuuukkkkk .... isi ’bensin’ dulu sebelum lanjut gowes ke Cibubur.

 

 

Tuesday, April 20, 2010

periksa ke dokter

 

Kalau seandainya nggak ada program vaksinasi anti kanker serviks di kantor mungkin irma nggak bakalan pergi ke dokter spesialis kandungan.  Pengalaman seorang teman yang istrinya yang keguguran akibat di awal kehamilan yang tidak diketahuinya ia melakukan vaksinasi anti kanker serviks, sehingga saat pemeriksaan kehamilan di bulan kedua ternyata janinnya tidak berkembang.  Nggak ada detak jantungnya.  Dokter bilang itu akibat vaksin anti kanker serviks tersebut.  Kasihan.  Tentunya mereka sedih sekali.

Vaksinasi tinggal 2 hari lagi.  Sedangkan irma berada dalam kondisi meragukan.  Menstruasi irma dah telat banget dari jadwalnya, tapi hasil test pack negatif.  Akhirnya irma memutuskan periksa ke dokter spesialis kandungan.  Daripada kejadian seperti teman di atas itu.

"Saya cek pake USG transvaginal ya Bu," kata Bu dokter setelah mendengarkan penjelasan irma.  "Ini kandung kemih," ia menunjuk bulatan hitam besar di layar monitor.  Probe USG ia putar-putar.  "Kayaknya memang hamil Bu.  Tuh udah terbentuk," Bu Dokter menunjuk bulatan kecil jauh di bawah bulatan besar tadi.

Ooohh ... irma terbengong-bengong menatap layar monitor.  Ituuu ... jabang bayiku ???  Saat itu yang terlintas di benak irma adalah, "Oh pantas waktu pertama kali periksa kehamilan dulu Riska bilang anaknya seperti kuaci.  Hal yang bikin Aryo kesal dan bilang, 'Masa' anak gw dibilang kuaci ??!!'."

Justru Bu dokter yang kemudian mengucapkan syukur, "Alhamdulillah ya Bu, akhirnya hamil juga."  Ia ingat sejarah kesehatan irma yang udah diangkat satu indung telurnya.

irma pun gelagapan.  "Eh iya, alhamdulillah."

Kemudian bulatan hitam kecil itu bergerak kembang kempis.  "Nah, sudah ada detak jantungnya," Bu Dokter berkata.  "Memang masih kecil tapi sudah ada tanda kehidupan."

irma menatap layar monitor dengan takjub.  Amazing, ada sesuatu yang hidup dan berkembang dalam tubuh irma.

Tapi sedihnya saat-saat menakjubkan itu hanya irma nikmati sendiri karena Wahyudi lagi tugas ke Jepang, huhuhu

 

 

 

happy Sunday cycling

 

“irma, main sepeda yuk ?”

 

Yuuukkk … irma nggak pernah nolak tiap kali diajak nyepedah.  Seperti Minggu pagi itu.  Padahal rencananya mo nyelesaiin nyetrika.  Tapi ajakan nyepedah ini lebih menggoda.  Dan tentunya mengasyikkan, hahaha.

 

Nggak jauh-jauh sih.  Cuma seputar komplek aja.  Lihat-lihat cluster 3 yang lagi dibangun.  Trus mengintip SD Leuwinanggung tempat anak tetangga rumah sebelah bersekolah.  Abis gitu nyusurin jalan tanah setapak.  Lihat-lihat danau buatan kecil di belakang komplek.  Trus masuk komplek Citra Gran dari kolong jembatan.

 

Keliling-keliling komplek Citra Gran.  Ketemu bajaj merah yang ternyata kendaraan deliverynya satu convenience store.  Muter-muterin bunderan mengagumi patung sepasang balerina di tengah taman sampai dilihatin petugas keamanan.  Nggak Paaaakkk, saya nggak niat maling atau ngerampok.

 

Keluar komplek Citra Gran.  Daripada nyusurin jalan raya Trans Yogi yang padat mobil motor mendingan nyusurin jalan tanah lagi.  Dulu jalan ini jalan alternatif untuk nembus ke Leuwinanggung.  Sekarang orang lebih suka lewat Citra Gran yang jalannya halus mulus.

 

Jalannya becek, penuh lumpur akibat hujan semalam.  Pas ngelewatin kubangan, waks nggak ada pilihan lain nih.  Mau nggak mau harus lewat sana.  Baru juga nggowes beberapa putaran, JEBLUSSSSSSS ... Mel nyemplung masuk lubang.  Hampir separuh ban tenggelam tapi untungnya bottom bracket terselamatkan.  Wahyudi tertawa melihat irma nyangkut di antara lumpur.  Berikutnya gantian dia yang kecebur masuk kubangan.  Hahahahaha.

 

Pulang.  Sampai rumah Wahyudi langsung mencuci Mel dan Max.  Lebih cepat dibersihkan lebih baik karena lumpur bisa merusak bagian-bagian sepeda yang berputar.

 

”Hai, hai ... Apakah kalian sedang di rumaah ?”

 

Waaaa ... Dhani mo ke sini !  He eh, jadi ada alasan untuk irma nggak ikut pengajian undangan rumah sebelah.  Bukan apa-apa sih, irma males aja ngumpul-ngumpul dengan para ibu-ibu.  Nggak nyambung omongannya.

 

Dhani datang jam tiga sore selesai hujan.  Kok bisa tau ini rumah kita ?  ”Gw cari aja rumah yang banyak sepeda,” jawabnya.  Hahaha, asal banget deh.  Jangan salah, hampir semua rumah di sini pada punya sepeda.

 

Ngobrol-ngobrol di meja makan.  Dhani bilang tadi di rumah dia makan nasi gudeg beli di jalan Juanda.  Mungkin karena itu tempe orek dan terong balado di hadapannya nggak dia lirik sama sekali.  Tapi Dhani nggak nolak waktu Wahyudi buka Oreo dari kotak parsel lebaran kemarin.

 

Obie mulai nyari-nyari perhatian dengan manjat-manjat pintu belakang.  Dhani pun tertarik untuk photo-photo Maggie cs.  Dhani bilang dia paling suka photo dengan latar belakang rumput.  Pas banget kucing-kucing itu lagi pada main-main di halaman belakang.

 

Lalu Wahyudi ngajak nyepedah.  Dhani pake Mel, irma pake Tom.  Berhubung Dhani tinggi jadi setelan sadelnya Mel disetting dulu.  Abis gitu kita keliling-keliling komplek.  Trus keluar, lewatin lapangan bola yang mulai rame didatangi orang.  Kalau Minggu sore begini memang biasanya ada yang tanding bola.

 

Wahyudi meminta izin masuk kepada petugas keamanan cluster satu.  Seingat irma biasanya kalau masuk sana selalu diminta ninggalin identitas seperti KTP atau SIM.  Tapi mungkin karena tampang kita yang baik-baik maka petugas tersebut mengizinkan kita masuk tanpa perlu tinggalkan identitas.  

 

Keliling-keliling cluster satu.  Bedanya sama cluster dua jalanan di sini halus mulus berlapis hotmix.  Sementara komplek kita pake konblok.  Akibatnya kontur jalannya naik turun nggak rata.  Hal yang bikin para penghuninya sebel sama pengembang.  Tapi Wahyudi bilang kalau dari segi lingkungan lebih bagus jalan konblok daripada jalan aspal.

 

Balik lagi ke cluster dua.  Karena Dhani melihat mobil yang sepertinya ia kenal, kita pun belok ke blok G.  Eh ternyata beneran itu teman kantornya Dhani.  Dhani ngobrol-ngobrol sebentar dengan temannya.  Abis gitu kita keliling-keliling blok G, lihat rumah Barbie (karena catnya warna pink) dan kucing loreng lagi bobo’ di atas rumah panel di antara ilalang.

 

Pulang ke rumah.  ”Ngebaso yuuuukkk ...” Wahyudi lihat tukang bakso lagi parkir depan rumah sebelah.  Yuuuukk.  Sore-sore gini makan bakso asik bener.  Pas kita lagi makan bakso gitu serombongan ibu-ibu lewat abis bubaran pengajian.  ”Mbak irma, tadi kok nggak datang ?” sapa ibu rumah sebelah.  ”Nggg ... lagi ada tamu Bu, teman lama udah lama nggak ketemu,” irma memberi alasan.  Nggak bohong kan ?

 

Abis makan bakso Dhani pamit pulang.  Karena nggak tau jalan jadi dia ngandelin Pak De’ Garmin di handphonenya.  ”Drive.  Then turn right,” begitu perintahnya.  Dhani pergi diiringi lambaian tangan irma dan Wahyudi.  Daaagghhh ... kapan-kapan main sini lagi ya.

 

What a happy Sunday cycling.  Photo-photonya ada di MP nya Dhani nih, http://dezig.multiply.com/photos/album/544/Visit_Irma_Wahyudi

 

 

 

Monday, April 19, 2010

mimpi ketemu Nenek

 

Waktu itu ya, di pertengahan bulan Maret kemarin irma mimpi bertemu Nenek Lena.  Nenek Lena itu neneknya irma, ibunya Mama.  Nenek Lena meninggal sekitar 5 tahun yang lalu di rumahnya di Medan.  Beliau dimakamkan bersanding dengan pusara suaminya yang kami panggil ”Uwan”.

 

Sodara-sodara Mama bilang, Nenek menurunkan keterampilannya menjahit kepada irma.  Karena dari semua cucu Nenek cuma irma yang suka jahit menjahit.  Tapi sebenarnya bukan cuma itu sih yang Nenek turunkan kepada irma.  Asma, eksim, alergi, dan tulang kaki yang menonjol, semua itu irma dapatkan dari Nenek juga.  Teteh dan Bu Isna nggak dapat.

 

Irma jarang mimpi ketemu dengan sosok orang yang sudah meninggal.  Bahkan mimpiin Papa almarhum pun belum pernah.  Beda sama Mama, Teteh, dan Bu Isna.  Mereka pernah mimpi bertemu Papa.  Jadi besok paginya setelah bermimpi irma telpon Mama, cerita kalau irma mimpi ketemu Nenek Lena.

 

”Whoaaa ... gimana Nenek kelihatannya ?” seru Mama girang.  Excited sekali beliau.

”Baik-baik aja,” irma bilang.

”Nenek ada ngomong nggak ?  Waktu Nenek baru-baru aja meninggal Mama pernah mimpiin beliau.  Tapi Neneknya duduk diaaamm aja.  Nggak bilang apa-apa.  Mama jadinya sedih.”

 

Wajar Mama merasa sedih karena ketika Nenek meninggal Mama tidak bisa ke Medan.  Terakhir Mama ketemu Nenek adalah setahun sebelum Nenek wafat.

 

”Nenek ada ngomong kok sama irma.”

”Oh ya ?  Nenek bilang apa ?”

”Nenek tanya, ’Kau udah nikah ya ?’.  irma jawab, ’Iya, udah Nek.’ ”

 

Di ujung telpon sana terdengar Mama berseru gembira.

 

”Kau mengajilah buat Nenek,” pinta Mama.

”Iya,” irma bilang.  ”Oh ya, di mimpiku itu Nenek Lena nggak kelihatan kayak nenek-nenek.  Malah kayak anak muda, pake celana panjang dan jilbab model sekarang.”

”Ah masa’ ?”

”Iya !  Kan kata Rasul di surga nggak ada nenek-nenek, semua orang kembali menjadi muda.”

 

Mama tertawa.  Sebelum menutup telpon beliau sekali lagi mengingatkan irma untuk berdoa dan mengaji buat Nenek.

 

Sebenarnya ada satu percakapan irma dengan Nenek di dalam mimpi yang nggak irma sampaikan kepada Mama.  Karena irma tidak mau Mama jadi terlalu berharap.

 

Ini lengkapnya pembicaraan irma dengan Nenek Lena.

 

Nenek Lena       :           Kau udah nikah ya ?

irma                  :           Iya, udah Nek.

Nenek Lena       :           Udah hamil ?

irma                  :           Belum

Nenek Lena       :           Akhir bulan nanti kau hamil.

 

Irma sendiri bukanlah orang yang percaya mimpi.  Karena bagi irma mimpi hanyalah sekedar pengiring tidur.  Biasanya kalau lagi sakit atau kecapekan suka mimpi yang aneh-aneh.  Tapi siapa sangka kata-kata Nenek Lena dalam mimpi tersebut betulan jadi kenyataan ?

 

’cause I’m pregnant now.

 

 

 

Wednesday, April 14, 2010

handphone djadoel

 

Just curious nih, berapa lama kalian pakai handphone sampai handphone itu diganti entah karena bosen, hilang, atau emang pengen ganti aja ? 

Soalnya gini nih.  Kemarin waktu audit di tempat client irma terbengong-bengong lihat handphonenya seorang manajer di sana.  Dooohh itu handphone, dah kunoooooo banget !  irma pernah punya handphone yang sama di tahun 2000, sepuluh tahun yang lalu sebelum irma jadi auditor dan kerja di tempat yang sekarang.

Terang aja handphone itu sekarang dah nggak diproduksi lagi.  Bahkan perusahaan pembuatnya pun udah nggak bikin handphone.  Sekarang perusahaan Jerman itu lebih fokus ke bisnis networking. 

Maka takjublah irma kemarin lihat hari gini masih ada yang pake itu handphone.  Halloooo ... itu handphone cuma bisa telpon dan sms doang.  Bahkan nada getar pun dia nggak punya.  Adanya silent mode.  Padahal untuk meeting atau event yang nggak boleh terganggu dengan suara berisik tapi tetap mudah dihubungi, yang namanya vibration mode tuh penting banget.

Lebih takjub lagi, yang make adalah seorang manajer.  Secara finansial dia bisa beli handphone-handphone model terbaru.  Lha anak SD aja sekarang pakenya Blackberry !  Biar bisa terus online, online *nirugayapenyanyirap*  Lho kok ya dia tetap pake handphone djadoel begitu.

Karena hubungan dengan client cukup baik dan akrab, irma pun iseng bertanya ke manajer tersebut kenapa dia masih setia pake handphone itu.  Apa dia nggak kepingin ganti ke handphone model-model sekarang.  Yang smartphone atau handphone buat para businessman misalnya.

Jawabnya, "Bu, sebenarnya pengen sih saya ganti handphone.  Tapi tiap kali mo beli baru, selalu kepikiran sama saya ah mendingan uangnya saya pake buat beli buku aja.  Atau ditabung buat ikut seminar di luar negeri."

irma mengangguk-angguk dengar jawabannya.  Tau sih, manajer yang satu ini emang kutu buku banget.  Dia juga rajin nambah pengetahuan dan wawasan seperti ikutan seminar, browsing internet, forum diskusi, dll.

Trus dia nambah lagi, "Lagian Bu, yang namanya handphone sih tiap bulan pasti keluar model terbaru.  Kalau diikutin terus sih nggak bakalan ada habisnya."

Yak, betul banget !  Tapi masa' sih dia nggak pengen pake handphone yang bisa online, secara dia internet freak gitu.  Kan dia suka browsing cari-cari informasi.

Jawabnya lagi, "Bu, kalau nginternet, mana puas dengan layar kecil begitu.  Huuuu ... ngerusak mata aja.  Belum lagi jempol sampai kapalan bolak-balik nge-scroll atas bawah !  Mendingan buka laptop aja deh."

Huehehehehe, bener bangett.

 

 

 

Thursday, April 8, 2010

BBmu, harimaumu

 

Kemarin di kantor ada pengarahan dari manajemen mengenai profesionalisme dalam bekerja.  Awalnya ada komplain dari klien.  Ia mengeluhkan auditor yang ditugaskan ke tempatnya tidak profesional, tidak serius dalam melakukan audit karena selama audit dia lebih asik dengan Blackberrynya daripada berinteraksi dengan klien.  Bahkan saat klien berbicara dengannya pandangannya tidak beralih dari layar BB.

 

Jelas klien merasa tidak dihargai.  Ia melayangkan surat komplain ke pimpinan perusahaan kami minta sikap auditor diperbaiki atau lebih baik lagi kalau auditornya diganti.  Yang bikin manajemen panik kebakaran jenggot, yang komplain ini adalah klien besar.  Satu grup perusahaan ternama dengan banyak anak perusahaan.  Bahaya kalau sampai klien ini memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dan pindah ke badan sertifikasi lain.

 

Yang bikin manajemen kesal adalah, auditor yang dikomplain adalah auditor senior dengan masa kerja bukan sebentar.  Sudah lebih dari sepuluh tahun ia menjadi auditor.  Di kantor pun posisinya sekarang adalah Deputy General Manager.  Masa’ udah bekerja segitu lama masih nggak bisa bersikap yang benar di hadapan klien ?

 

Karena itu manajemen tidak ragu-ragu memberikan tindakan tegas terhadap auditor tersebut.  Emang enak, ditegur keras di hadapan semua karyawan ??

 

 

 

type of girls

 

Waktu itu ya, irma forward ke Wahyudi email lucu-lucuan tentang tipe-tipe perempuan di mata lelaki IT.

HARD DISK GIRLS:
she remembers everything, FOREVER

RAM GIRLS:
she forgets about you, the moment you turn her off

WINDOW GIRLS:
everyone knows that she can't do a thing right, but no one can live
without her

SCREENSAVER GIRLS:
she is good for nothing but at least she is fun

INTERNET GIRLS:
difficult to access

SERVER GIRLS:
always busy when you need her

CD-ROM GIRLS:
she is always faster and faster

EMAIL GIRLS:
every ten things she says, eight are nonsense

VIRUS GIRLS:
also known as 'wife' when you are not expecting her, she comes, installs
herself and uses all your resources.  If you try to uninstall her you
will lose something, if don't try to uninstall her you will lose
everything...

Trus di akhir email irma nanya, "Menurutmu aku masuk tipe yang mana ?"

Lalu ia membalas.  Ini jawabnya,

Type flashdisk.
Remember everything, yet convenient and mobile, with higher and higher memory capacity

ow, so sweet ...