Friday, October 28, 2011

suami nyebelin


Kadang-kadang irma merasa Wahyudi nyebelin banget deh.

Tadi pagi waktu mau mandi ternyata air tidak keluar dari keran.  Doooh, kenapa nih ?  Jangan-jangan tangki air kosong.

Seharusnya pompa akan otomatis menyala dan mengisi tangki saat sensor memberikan alarm.  Sensor itu memantau ketinggian air di dalam tangki.  Saat mencapai batas ketinggian minimum ia akan memberikan alarm kepada pompa. 

Tapi kadang-kadang sensor tidak bekerja.  Seperti tadi pagi.  Walhasil air dalam tangki habis sehabis habisnya.

irma telpon Wahyudi, mau nanya gimana caranya memperbaiki si sensor.  Tujuh kali nelpon nggak ada satupun yang dijawab.  Ughhh pasti lagi meeting deh.  Dari pagi sampai sore meeting nggak berhenti henti.  Meeting mulu, trus kapan kerjanya ?

Jadi gimana betulin sensornya yaaa ???  Oh ya jadi ingat cerita ibu rumah sebelah.  Dia pernah cerita diajarin suaminya kalau pompa air nggak mau ngisi tangki, coba ketuk ketuk si sensor.  Pengalaman dia cuma diketuk-ketuk gitu aja sensornya mau kerja lagi.  Ngantuk kali ya si sensor. 

Tapi sensor itu di dalam tangki dan tangkinya di atas menara air.  Gimana naik ke atasnya ?  Tangga yang ada nggak sampai ke sana.  Akhirnya yang irma lakukan adalah mengguncang-guncangkan pipa air penghubung pompa dengan tangki.  Mana tau si sensor kena goyangan.

Trrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr ... suara pompa setelah berkali-kali irma mengguncang-guncangkan pipa.  Alhamdulillah, akhirnya bisa mandi deh.

Pas irma mau mandi telpon berdering.  Dari Wahyudi.

"Sorry, tadi handphone ketinggalan di mobil.  Ada apa ?" tanyanya.

irma cerita tentang sensor yang mendadak mati tadi tapi sekarang udah hidup lagi setelah irma mengguncang-guncangkan pipa air.

"Aku tadinya bingung gimana mau naik ke menara airnya.  Itu menara kan tinggi sekali dan nggak ada tangga yang sampai.  Aku nggak bisa naik ke sana," irma bilang.

"Nggak bisa ?  Yah, kalah sama Maggie," Wahyudi tertawa.

"Hueeeehhhh ... dibandingin sama kucing !  Nanti kamu bilang Maggie anaknya tiga sedangkan aku anaknya satu, ya terang aja aku kalah !" irma sewot.

Di ujung telpon sana tawa Wahyudi makin berderai.

ih, nyebelin banget !


makan ikan


Tukang sayur langganan datang ke rumah sekitar jam 9.  Sejak jam 6 pagi ia mangkal di depan komplek.  Ketika matahari beranjak tinggi ia mulai keliling komplek.  Kadang kalau Melati udah bangun sepagi itu irma akan jalan ke tempat tukang sayur mangkal bersamanya.  Atau di hari libur saat Yudi ada di rumah irma akan bersepeda ke sana.

Tapi lebih sering irma menanti tukang sayur di rumah.  Karena udah siang begitu ya jadi dapatnya tinggal yang tersisa di gerobak si mamang.  Eh tapi kalau urgent dia bisa ditelpon atau sms kok sebelumnya.  Jadi pesanan irma akan ia simpankan biar tidak dibeli pelanggan lain.

Nah, beberapa hari ini yang tersedia di gerobak mamang sayur tiap kali dia ke rumah adalah ikan.  Ayam, daging, udang, cumi, habis semua.  Jadi udah beberapa hari ini menu di rumah adalah sebagai berikut :

Senin    :  Ikan kembung goreng
Selasa  :  Tuna asam pedas
Rabu     :  Balado ikan tongkol
Kamis    :  Bandeng bumbu bali
Jumat    :  Ikan kembung goreng (lagi)

Lima hari berturut-turut makan ikan.  Serasa lagi di Banda karena tiap hari makan ikan.  Eh tapi di sana nggak ada bandeng.  Kalau tuna, cakalang, tongkol, kembung, dan ikan laut lainnya sih banyaklah. 

Nggak masalah sih buat irma makan ikan tiap hari. irma memang lebih suka ikan daripada ayam.  Selain irma, si mpus di rumah pun senang.  Karena dia dapat jatah kepala ikan yang irma nggak suka.

Makan ikan tiap hari, serasa turut mensukseskan programnya Pak Fadel yang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan.  Gemar ikan.

Ayo makan ikan !