Sunday, November 20, 2011

makanan rumah sakit nggak enak ?


Dulu ya waktu bapaknya Wahyudi dirawat di rumah sakit beliau bilang, "Makanan (di) rumah sakit nggak ada yang enak."

irma nggak pernah menanggapi pernyataan beliau tersebut dengan serius.  Dalam benak irma, itu cuma karena beliau sedang sakit saja maka di lidah beliau makanan terasa tidak enak.  Karena beberapa kali dirawat di rumah sakit irma nggak pernah ada masalah dengan makanan di sana.  Tiap kali dihidangkan pasti habis irma makan.  Tapi irma memang punya prinsip tidak boleh menyia-nyiakan makanan.  Masih banyak orang yang nggak beruntung karena nggak bisa makan.  Jadi kalau irma diberi makanan, ya harus dihabiskan.  Itu namanya menghargai makanan.  Kecuali kalau makanannya nggak halal atau nggak bagus untuk kesehatan.

Tapi sekarang irma jadi berpikir mungkin pernyataan bapaknya Wahyudi itu benar juga.  Ini berdasarkan pengamatan irma ketika Melati dirawat di rumah sakit.

Sejak Kamis malam lalu Melati dirawat di rumah sakit karena dia dehidrasi.  Beberapa hari sebelumnya ia diare sampai 6 kali selama 20 jam.  Dibawa ke dokter, dikasih obat, diarenya berkurang.  Tapi kemudian ia muntah-muntah.  Bawa ke IGD, ternyata ia sudah kekurangan banyak cairan.  Walhasil diinfus deh.

Minggu pagi ini dokter membolehkan Melati pulang.  Senangnya.  Kondisinya sudah jauh lebih baik.  Tapi ia sulit sekali untuk makan.  Paling cuma tiga sendok makan. 

Ternyata, itu kalau di rumah sakit.

Karena waktu di rumah ia lahap sekali makan.  Meski cuma kentang dan telur rebus.  Atau nasi tim wortel dan tahu.  Terheran-heran irma cerita ke Wahyudi.  "Betul barangkali ya yang dibilang Bapak, makanan di rumah sakit nggak enak.  Itu Melati lebih suka makanan di rumah."

Wahyudi tertawa terbahak-bahak.  "Ya iyalah, dia lebih suka masakan mamanya yang dibuat dengan penuh cinta."

Oh, begitu.  Melati lebih suka masakan Mama ya ??


... semoga sehat terus ya nak, nggak sakit lagi ...

Wednesday, November 9, 2011

insensitif


... menjadi seorang ibu itu benar-benar menguras energi dan menguji kesabaran ...


Menjelang tengah malam dan Melati masih belum mau tidur.  irma udah ngantuuuuukk sekali.  Tapi Melati masih asik bermain-main.  irma melirik Wahyudi yang udah tidur sejak tadi.  Kalau besoknya kerja dia nggak bisa ikutan begadang begini.

Akhirnya irma nyerah dan merebahkan diri di kasur.  "Melati, main sendiri ya.  Mama mau tidur," irma bilang.

Udah biasa Melati ditinggal main sendiri begitu.  Biasanya kalau udah mau tidur dia akan naik ke kasur dan membaringkan diri di samping irma.

Beberapa waktu kemudian terdengar Melati menangis.  irma bangun lalu menyusuinya.  Cuma beberapa hisap aja kemudian dia main lagi.  irma pun tidur kembali.  Sebelum memejamkan mata irma sempat melirik jam di dinding.  Pukul 1 pagi.

Nggak berapa lama kemudian Melati nangis lagi.  Disusui lagi, cuma beberapa hisap lagi.  Oh mungkin dia ngantuk tapi nggak bisa tidur karena kecapekan main.  irma lalu membuai-buainya.  Tapi Melati malah berontak minta turun dari gendongan.

Terserah deh, kata irma dalam hati.  irma lalu tidur lagi.

Kemudian Melati nangis lagi.  Kali ini ia menarik-narik rambut irma.  Bukan cuma itu, dia juga memukul-mukul kepala irma.  Apaan sihh ??  irma jadi kesal.

"Melati maunya apa sihh ??  Dimimik'i nggak mau.  Dibuai-buai juga nggak mau.  Jadi maunya apa ?  Mama ngantuk nihh," irma berkata kepadanya seolah-olah ia orang dewasa yang mengerti perkataan irma.

Di hadapan irma Melati cengengesan.  Ih, bikin kesal aja.  irma lalu tiduran.  Kepala irma tutupi dengan bantal.  Melati menarik bantal itu.  Lalu ia memukul-mukul wajah irma lagi sambil menangis.  Karena kesal, irma menyentil tangannya.  Melati berhenti menangis.  Ia malah tertawa cekikikan.  Mungkin dikiranya irma mengajak ia main.

irma tiduran lagi.  Tapi Melati terus-menerus menangis dan menariki rambut irma.  Akhirnya irma pun bangkit terduduk.

"Dooooh ... kamu kenapa sihhhh ??????!!!" kesal irma berkata.

Baru terpikir oleh irma untuk memeriksa popoknya.  Oh, rupanya dia pupup !  Banyak sekali.  Dan sepertinya sudah sejak tadi waktu irma tertidur.  Pantas ia jadi rewel.  Kan nggak nyaman dia dengan popok kotor begitu.

irma lalu membawa Melati ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.  Balik ke kamar, pakaikan popok baru sekalian mengganti bajunya.  Selesai itu Melati naik ke pangkuan.  Tersenyum lalu memeluk irma.

Hiks, jadi terharu.  Juga menyesal karena tadi irma nggak sensitif dengan kebutuhan Melati.  Dia cuma ingin mengenakan pakaian bersih.

irma balas memeluk Melati.  Mendekapnya, mencium keningnya seraya mengucapkan permintaan maaf.  Badan irma bergoyang-goyang membuai Melati.  Nggak berapa lama ia tertidur dalam pelukan irma.

Melati, maaf ya Mama tidak peka kepadamu.