Kemarin sore ketemu rekan kantor yang sekarang bertugas untuk membantu audit industri otomotif. Dia curhat tentang kendala yang harus dihadapinya. Antara kepentingan client, kebijakan manajemen, dan peraturan yang njelimet dari regulator. Juga persyaratan OEM – Original Equipment Manufacturer, manufaktur mobil dengan merek tertentu seperti
Masalah itu juga yang membuat irma memutuskan untuk nggak mau jadi auditor otomotif lagi. Tekanannya terlalu berat. Dan irma perhatikan, para auditor otomotif tuh adalah orang-orang paling nyebelin sedunia. I don’t want to be end up being annoying like them. Nggak enak lagi, disebelin banyak orang. Apalagi sampai dimusuhin. irma pikir, mereka jadi menyebalkan seperti itu karena arogansi industri otomotif. Sekali irma pernah audit pabrik pembuat mobil mewah, ketemu para ekspatriatnya dari Eropa yang yakiiiiinnnn banget teknologi mereka udah bagus jadi nggak mau dengar pandangan auditor dari Indonesia Sejak itu kalau ketemu mobil mewah buatan mereka di jalan, dalam hati irma selalu bilang, ‘Hoaaa … mobilnya sih bagus. Tapi pembuatnya sombong banget !’
Tentu boss besar (maksudnya pimpinan puncak kantor ini) marah waktu irma memutuskan nggak mau lagi jadi auditor otomotif. Ya udah, irma putuskan untuk mengundurkan diri. Tapi wakil boss besar menahan. Ia pinta irma tetap bekerja sebagai auditor untuk bidang lain. Bagaimanapun juga, perusahaan ini membutuhkan banyak auditor.
Ada konsekuensi yang harus irma terima karena nggak lagi jadi auditor otomotif. Yaitu penyesuaian gaji. Gaji irma turun. Tapi itu irma terima karena irma tau memang sebagai auditor biasa beban kerja irma nggak seberat auditor otomotif. Lagipula yang penting bagi irma adalah terbebas dari tekanan yang nggak enak banget itu.
Untuk mengganti irma, perusahaan beberapa kali merekrut auditor pengganti. irma sarankan agar auditor yang dipilih benar-benar berpengalaman di bidang otomotif. Yang tau tipikal, metode kerja, dan alat-alat bantu dalam industri otomotif. Jangan seperti irma yang tau industri otomotif hanya sebatas teori. Itupun taunya karena belajar secara otodidak yang terpaksa.
Entah kenapa auditor-auditor itu - yang udah pengalaman bertahun-tahun di industri otomotif - ternyata malah nggak lulus dalam ujian menjadi auditor otomotif.
Tiga tahun yang lalu boss besar yang orang Jerman itu pindah tugas ke Kanada. Wakilnya naik jadi Presiden Direktur. Ia menawarkan irma kembali jadi auditor otomotif dengan iming-iming gaji naik jadi tiga kali lipat. Tawaran yang menggiurkan. Siapa sih yang nggak mau duit ?? Tapi dengan halus irma tolak. irma persilakan beliau mencari auditor lain yang lebih kompeten.
Bahkan perusahaan kompetitor pun beberapa kali menelpon langsung ke handphone irma, menawari untuk bergabung sebagai auditor otomotif. Lagi-lagi irma tolak dan persilakan mencari auditor lain. Pernah juga irma rekomendasikan orang lain untuk mereka hubungi. Banyak teman menyayangkan keputusan irma itu. Hmm, yah mereka boleh aja komentar, ‘Kenapa sih,
Lagipula, tiga tahun jadi auditor otomotif irma udah dapat cukup banyak kok. irma
wah pantes irma langsung lulus... lah bekingan nya wahyudi!!!! hihihihihihi
ReplyDeletehuh, salah ! aku kenal dia kan belakangan, setelah aku lulus ujian dan jadi auditor otomotif.
ReplyDeletesetelah kenal dia aku malah jadi minder. ilmu dia tentang industri otomotif jauuuuuuuhhh sekali di atas pengetahuanku :D
ooohhh begituu toohhh...
ReplyDeleteternyata Wahyudi memang sudah diaudit Irma tohhh :P
btw bener, Ma.. ngapain ya kalo gaji tinggi tp nggak nyaman :)
wah...........
ReplyDeleteberarti wahyudi ude lulus audit tho.......................:))