'irma, kamu mau dikasih mas kawin apa ?'
Kembali Wahyudi ajukan pertanyaan itu. Sebenarnya irma udah pernah bilang apa yang irma mau. Perpustakaan di rumah kami . 'Iya irma, akan aku buatkan,' Wahyudi bilang. Dia bahkan udah membolak-balik majalah interior nyari contoh perpustakaan keluarga yang bisa dicontek.
Tapi kalau perpustakaan itu dijadikan mahar, Wahyudi bingung. 'irma, bagaimana caranya aku bawa perpustakaan itu sebagai bukti di hadapan Tuan Kadi bahwa itulah mas kawin untuk kamu ?' Ya kecuali kalau akad nikah itu dilaksanakan di dalam perpustakaan tersebut. Tapi kan, pernikahan kita nanti di Bandung. Bukan di rumah kita.
Jadi syaratnya, mahar itu bisa dibawa dan ditunjukkan ke hadapan Tuan Kadi ya. Kalau gitu, beri saja aku kamera baru, untuk mengganti kameraku yang geger otak sepulang dari Ujung Genteng. Yihhhaaaa .............. !!
mahar??
ReplyDeleteah.. kasian istriku nanti....
kapan mo nikah cip?
ReplyDeleteHahaha..
ReplyDeletetahun depan...
ReplyDeletedatang ya!!
kenapa cip ?
ReplyDeletehaha.. kesempatan buat punya kamera baru ya...
ReplyDeleteabis yang terlintas di pikiranku saat itu, ya ini :D
ReplyDeletemaharnya dibuktikan dengan foto dari perpustakaan dirumah, jadi dua2 dapet kan, ya perpustakaan, ya kamera haha
ReplyDeletewah, oma's idea muantabbbbssss sekaleeee..........
ReplyDeletemahar kan temennya lintang yak.....................?
ReplyDeletehihihi...........