
Saat kami baru memiliki bayi banyak orang menyarankan kami untuk menurunkan kasur ke lantai agar jika bayi jatuh maka jatuhnya tidaklah terlalu dalam. Tapi kami terlalu sibuk memikirkan akan dikemanakan dipannya jika kasur diturunkan ke lantai. Tanpa terasa Lenasati Melati telah berusia 6 bulan dan makin aktif bergerak. Guling sana guling sini. Posisi kasur masih juga tinggi.
Tadi malam entah kenapa Melati susah sekali ditidurkan. Ia ingin bermain-main terus meski matanya mulai sayu tanda mengantuk. irma lalu menyusuinya sambil tiduran. Biasanya kalau disusui dengan posisi begitu tidak lama kemudian ia tertidur.
Ternyata yang tertidur justru irma. Hingga akhirnya irma melompat terbangun karena dikejutkan oleh suara, "BRUKKK !!!"
Sungguh, itu adalah suara paling mengerikan yang pernah irma dengar. Karena berikutnya terdengar lengking tangis Melati. Oh tidak, ia terjatuh ! Posisinya telentang di bawah tempat tidur. Segera irma menggendongnya, berlari keluar kamar seraya meraung, "YUDIIIIIIIIIIIIIIII ................ MELATI JATUUUUUUUUHHHH !!!!"
Detik berikutnya Wahyudi memeluk kami berdua. Melati masih menangis menjerit-jerit. irma pun meratap, "Maaf, aku ketiduran. Seharusnya aku jaga dia jangan sampai jatuh. Maaf, maaf, maaf ..."
Wahyudi mengambil Melati dari gendongan irma. "Sudah, kamu minum aja dulu. Tenangkan diri kamu. Jangan menyalahkan diri kamu begitu. Aku juga salah. Seharusnya sejak dulu aku turunkan kasur ini tanpa harus berpikir dipannya dikemanakan," ia mendorong irma berjalan ke meja makan.
Di meja makan irma duduk terpekur ingat cerita ibu rumah sebelah. "Dulu waktu anak saya jatuh dari tempat tidur, kaki-kaki tempat tidurnya langsung saya potong !" Ngerti kenapa ia bisa sampai bertindak demikian karena saat itu yang ingin irma lakukan adalah mengambil kapak dan memotong-motong dipan kami menjadi kayu bakar. Biar musnah ia menjadi abu.
Nak, maafkan ibumu teledor menjagamu. Sini, biarkan aku memelukmu. Aku peluk engkau hingga rasa sakit itu hilang dan pergi. Akan aku lakukan apa saja agar kau terlindungi dan tidak lagi kesakitan. Maafkan aku nak, maaf.