Bukan di sini kejadiannya. Tapi waktu irma training di Jepang, sepuluh tahun yang lalu. Di Jepang itu awalnya irma belajar naik sepeda. Hueheheheheheheeeee ……… telat banget ya ! Pikir-pikir, kalau irma nggak training ke sana (mungkin) irma nggak bakalan pernah bisa naik sepeda.
Perusahaan sediakan sepeda untuk para trainee dari Indonesia. Sepeda itu dipake ke pabrik, ke kota Yonezawa untuk belanja (maklum, kita tinggal di desa), atau buat jalan-jalan ke kampung sebelah. Beruntung kita yang cewek masing-masing dapat sepeda. Sedangkan yang cowok, satu sepeda dipake dua orang. Ganti-gantian tergantung jadwal shiftnya.
Pada satu hari Minggu seorang teman ngajak naik sepeda ke Tateyama. Itu nama gunung dekat tempat kita tinggal. Tate artinya tinggi, yama artinya gunung. Jadi Tateyama mungkin maksudnya gunung yang tinggi. Tapi kalau buat kita orang Indonesia, itu sih nggak lebih dari bukit. Dibandingin dengan gunung-gunung di Indonesia, jauh deh.
Semangat banget irma bersepeda ke sana. Maklum, irma lagi senang-senangnya bersepeda. Baru ngerasain enaknya nyepedah. Jadi diajak ke manaaaa aja, asal pake sepeda, irma mau aja. Termasuk ke Tateyama ini.
Awal pendakian – keren amat istilahnya, padahal cuma nyusurin jalan aspal – masih lancar. Saat jalan mulai mendaki, mulai deh sepeda dituntun. Lama-lama dorong. Dorong, dorong, dorong, setelah lebih dari satu jam mendorong akhirnya sampai juga di puncak Tateyama. Di sana ada perkebunan apel. Pemiliknya perkenankan kita lihat-lihat kebunnya tapi jangan sentuh pohon apalagi petik buahnya. Seneng deh. Dari puncak Tateyama itu kita bisa lihat kota Yonezawa dari ketinggian. Pemandangannya baguuuusssss banget.
Menjelang sore kita pulang. Teman irma enak banget meluncur turun dengan sepedanya. irma nggak berani L Turunannya lumayan curam – buat irma – dan jalannya berkelok-kelok. Jadi, sepedanya irma tuntun lagi ! Sampai di kaki bukit baru irma naiki. Waktu irma sampai di bawah itu, teman irma lagi santai tidur-tiduran di bawah pohon apel. ‘Akhirnya sampai juga. Gue udah hampir ketiduran nungguin elo,’ katanya melihat irma datang, masih sambil nuntun sepeda. Lalu kita sama-sama pulang ke dormitory.
Besoknya di pabrik beredar kabar, ada trainee Indonesia naik sepeda ke atas Tateyama. Rupanya ada karyawan pabrik yang lihat irma dorong-dorong sepeda. Ia bercerita kepada teman-temannya di pabrik. Walhasil, seharian itu berapa kali irma berpapasan dengan karyawan, mereka pada komentar, ‘Tsugoi ne ! Tsugoi !’
Ummm ……… mereka memuji-muji, mengatakan irma hebat. Karena selama ini mereka belum pernah lihat orang bersepeda hingga ke atas Tateyama. Sementara irma merasa tolol. Masa’ naik turun gunung nuntun sepeda ??? Kalau cuma naiknya aja sih, wajar. Lha ini turunnya juga masih nuntun. Kalau gitu ngapain juga bawa sepeda ???
hmmm,
ReplyDeleteapa jadinya yah, hidup loe tanpa sepeda ma ?
mungkin gw bakalan ngelakuin hal yang lebih tolol lagi dee, hehehe :D
ReplyDeletewekekekeke.. ya gpp. namanya juga terlalu cinta ma sepeda..
ReplyDeleteoh ya itu belajar sepedaan berapa lama?
hahahah... tp sepedaan di Jepang sama di sini jelas beda, Maaaa....
ReplyDeletekamu nanjak2 jg pasti nggak kerasa spt di sini.. beraat.. beraat..
di indonesia belajar tiga hari sebelum berangkat. di jepang belajar seminggu. tapi merah-biru-ungu memar-memar bekas jatuh-jatuhnya sampai sebulan belum hilang :D
ReplyDeleteoh, lu udah pernah ya ??
ReplyDeleteTerus terang setelah baca cerita ini, gw gak bisa nahan tawa. Ngakaaaak terus. Seandainya ada ojek atau angkot, mungkin gak usah nuntun terus naik & turun gunung ya. Sepeda + orang bs masuk di angkot atau Irma di tarik pake ojek sampe di atas. Hehehehe........ :-D
ReplyDeleteiya nih Joe, coba kalau ada kamu ya. kan bisa minta ditarikin, hihihi. Joe kan nyepedahnya oke banget :D
ReplyDelete