Yah, proposalku akan kamera sebagai maskawin ditolak.
Wahyudi bilang aneh kalau mas kawinnya begitu. Dia pengennya perhiasan (emas) sebagai mahar. Alasannya, perhiasan bisa dipake, bisa juga sebagai tabungan. Kalau di kemudian hari perlu uang maka perhiasan tersebut bisa dijual.
Ya nggak salah sih pertimbangannya. Tapi kan, bukan itu yang ku mau. Meski irma bilang bahwa irma nggak suka pake perhiasan dan irma lebih suka pemberian yang akan selalu irma pake, tapi Wahyudi tetap menolak permintaan irma tersebut. Padahal, harga kamera yang irma mau masih masuk budget yang Wahyudi siapkan untuk mahar. Jauh banget, nggak nyampe setengah dari anggaran itu. Padahal, irma bilang itu yang irma mau karena kamera irma rusak. Tapi Wahyudi bilang, ’irma, kamera bisa direpair. Perhiasan, bisa dipake, bisa juga dijadiin tabungan.’
Ya sudah, mau diapain. Tapi berhubung selama ini nggak pernah permintaan irma ditolaknya, jadi sekarang irma ngerasa agak-agak patah hati gitu.
wahyudi is right, mahar seharusnya sesuatu yang abadi, gak bisa rusak kayak camera.
ReplyDeletecamera tiap tahun berganti model, perhiasan tidak tergantung model. gak usah dipakai kan perhiasannya.kalau gak suka pakai
padahal kalo maharnya kamera kan unik ya...
ReplyDeletekalo perhiasan mah udah biasa...
ini yang aku nggak setuju. coba baca postingan yang ini : http://eskrim.multiply.com/journal/item/644/yang_ingin_kupinta
ReplyDeletekalau aku diberi sesuatu yang aku nggak suka, ya aku nggak pake. nggak kusimpan juga. kuberikan aja sama orang lain yang bagi dia bermanfaat.
mas kawin adalah pemberian dari mempelai pria kepada mempelai perempuan untuk dipakai. dipakai. bukan disimpan ngejogrog di lemari. itu pesan guru agamaku dulu. dan aku setuju sekali dengan pendapat ini.
lagipula, nothing lasts forever. kakakku, mas kawinnya dah hilang dicuri orang. yang satu lagi, mas kawinnya dah dijual. jadi, di mana itu yang namanya mas kawin adalah abadi ?
emang aku aneh ya. tapi kan aku tidak harus sama dengan orang lain.
yup, setuju bangettt. tapi herannya masih aja ada orang yang nganggap mahar tuh harus berupa perhiasan. ya terserah sih, tapi kan aku nggak harus ngikutin pendapat mereka.
ReplyDeletekalau di kasih kamera analog (make film) atau kamera lubang jarum deh, gmn jeng..? heheheheheehe....aku dukung kamera....biar bisa berkarya.. foto2nya kan bisa mengabadikan kehidupan rumah tangga, fotonya bisa jadi cerita anak cucu..
ReplyDeleteyaaaaaa ........ aku kan dah punya kandidat kamera yang kumau. jadi biar nggak salah kasih :D
ReplyDelete’irma, kamera bisa direpair. Perhiasan, bisa dipake, bisa juga dijadiin tabungan.’ (Yudi)
ReplyDeletemas kawinnya dah dijual. (kakak Irma)
Yudi bilang tabungan, kakak Irma telah menjual, ada hubungannya kan? kamera kalau dijual lagi harganya turun, tapi waktu saya dulu juga minta buku dari Buya Hamka hehe, bukan perhiasan
susah deh bikin orang ngerti *keluh*
ReplyDeletetapi mungkin memang bukan untuk dimengerti. jadi mendingan aku pasang ear plug aja.
betul! pasang earplug dan pasang senyum. "iyo nan dinyo, nan diawak dilalukan juo"
ReplyDeletenggak ngerti oma :((
ReplyDelete(yang orang padang beneran kan nenek dan kakeknya irma, dan mereka berdua dah nggak ada)
Irma, klo kamu gak suka perhiasan emas tapi Wahyudi tetep maunya kasih dalam bentuk emas....ya udah minta aja emas batangan klo perlu yang berat 1 kilo....hihihi
ReplyDeletebisa sbg investasi tapi kamu gak perlu jadi 'blink-blink'...:p
nggg gw kan bakalan dapet mas wahyudi dengan berat .... berapa ya berat dia ???
ReplyDeletehehe
ReplyDeletepatah hatiku jadinya
ReplyDeletemerana, berputus asa ....
(lagu jadoel, yang nyanyi alm. rahmat kartolo)
hahaha aku masih ingat lagu itu...... jadoel sekalee
ReplyDeleteI know mam *yang selalu setia nemenin mama nonton tembang kenangan*
ReplyDelete"..... oooohh, begini rasanya. kasih memutus cinta ......."
sebenernya gak papa juga sih minta mahar kamera...
ReplyDeletegimnana kalo maharnya kamera + perhiasan emas (ya gak usah berat2, mungkin anting2), atau kameranya dilapis emas? wuiiih itu lebih asik kayanya... hihihihihi
Irma kan gak suka mas, kecuali mas Wahyudi....... hehehe
ReplyDeletenumpang pnya abang neh... meluruskan aja ir, mahar dari bun dulu adalah seperangkat alat sholat. Sampe skr masih ada tuh, kadang dipake. Aq mah belom pernah jual mahar. Dulu ngejual-jualin perhiasan hasil kerjaku di palembang & astra tuh setelah ayahnya mogok kerja
ReplyDeleteoh maap. seingatku waktu itu selain perangkat sholat ada gelang emasnya. ternyata aku salah. maap bu.
ReplyDelete