Ok, I give up.
Aku nggak tau harus gimana lagi.
Aku tau beliau keras kepala tapi aku nggak nyangka kekeraskepalaannya ini sampai membekukan hatinya.
Beliau bilang, “Sudah ! Biarkan saja aku ! Aku tidak mau merepotkan orang lain !”
Pernahkah terpikir olehnya, kelakuannya itu justru bikin susah semua orang ?
Egois. Egois. Egois.
Aku tau setiap orang berhak menentukan sendiri atas badannya.
Termasuk menghentikan pengobatan yang menurut dia sia-sia.
Juga tindakan yang belum tentu menghilangkan penyebab sakit.
Tapi jika keegoisannya itu justru membuat orang lain teraniaya, diprasangkai, apakah itu pantas ?
Belum lagi keluh kesahnya yang bikin semua orang memandang kami begitu hina.
Kenapa, dia yang selalu mengajarkan kami untuk terus berupaya, berusaha keras, hingga takdir menentukan, justru kini menyerah pada nasib.
Huh, percuma saja semua nasehat dan ceramahnya selama ini.
Jika ternyata dia tidak menerapkan kata-katanya sendiri.
Jadi buat apa dia mengajari kami ?
Ketahuilah, sesungguhnya ada perbedaan yang nyata antara pasrah dengan enggan berusaha.
sabar ya..
ReplyDeletemakasih. sabar tuh nggak mudah ya ...
ReplyDeleteorang lain?
ReplyDeletesabar ya, Ma..
mm.. hari Minggu pagi sibuk nggak?
Irma, keep struggling ya ... beliau mungkin kembali bertingkah seperti anak kecil ... kalo sedang sakit, kadang my Mom ya seperti itu ...
ReplyDeletesabar emang gak mudah... tapi tetap harus berusaha..
ReplyDeletebismillah... smoga diberi kemudahan...
sabar.. yaa Ma.. judulnya menghadapi orang sakit
ReplyDeleteorang sakit yang tidak merasa sakit *keluh*
ReplyDeletethanks semua. terus terang saat ini yang ingin aku lakukan adalah meneriakkan lagunya olga kenceng-kenceng, "... hancur hancur hancur hatiku, hancur hancur hancur hatiku, hancur hancur hancur hatiku, hatiku hancur ..."
tapi tanpa goyang dangdut tentunya
sabar, sabar, sabar....
ReplyDeleteemang ga mudah...
sabar Ir - karena ya begitulah.... mereka tidak mau sakit dan mencoba menyangkal .... sabarrrrr .....
ReplyDeletekesabaran akan ditest disini Ir... orang tua itu niatnya tidak mau merepotkan anak2... tetapi toch minta perhatian anak2.... disatu pihak mereka seperti anak2, tetapi dilain pihak mereka mau diperlakukan sebagai orang tua..... jadi kita sebagai anak betul2 harus sabar banyak..... kita tidak tau bagaimana kita sendiri kalau sudah mencapai usia mereka. ini adalah salah satu ibadah buat anak
ReplyDeleteok ok ok have fun
ReplyDelete