novel irma

Minggu lalu irma baru menyelesaikan tulisan irma yang terpanjang.  62 halaman cerita beserta gambar dan foto-foto tentang PTD Medan – Danau Toba.  Pfuff, lega bener waktu tulisan itu betul-betul selesai.  Senang rasanya melihat hasil print-out nya waktu udah jadi.  Lebih senang lagi waktu tulisan itu beredar di antara teman-teman.   Capek yang dirasakan waktu menulis, mengedit, cari referensi, hilang sudah.  Masa-masa begadang ditemani bercangkir-cangkir kopi dan alunan suara Rod Steward berganti dengan hari-hari membalik-balik lembaran print-out, menikmati gambar dan cerita yang irma susun sendiri.

Sekarang belum ada event atau perjalanan yang perlu ditulis lagi.  Jadi irma bisa lanjut nulis novelnya irma.  Project yang udah lama dicita-citain, dikerjakan dari tahun lalu, tapi selalu tersalip dengan tulisan catatan perjalanan.  He eh, tenggat waktunya udah makin dekat nih.  Pengennya sih akhir tahun ini udah kelar.

Yaaah, tapi ada laporan audit yang harus segera diselesaikan L  Hi ih, sebel !  Jadi kapan dong lanjut nulis novelnya ?  Selama ini masih mentok di bab tiga.  Tiap kali ada ide mau lanjut nulis, pastiii aja ada kerjaan lain yang musti ditulis.

Yah tapi kan memang tugas irma, laporan audit itu harus segera selesai biar projectnya close dan client bisa terima sertifikat mereka.  Lagian pekerjaan utama irma kan auditor, bukan penulis.  Jadi ya wajar kalau irma harus ngeduluin urusan kerjaan daripada kesukaan.  Kan dari situ irma dapat uang buat melakukan yang irma sukai.  Hhhhh ….

 

Di kantor, 10 Oktober 2006

Ketika terpuruk di antara berkas-berkas audit dan teriakan Project Manager dan rekan-rekan Auditor yang pada stress diuber-uber target suspend