Tadi malam pulang kantor lewat jam sembilan. Sebenarnya maleeeeessss banget pulang. Abisnya besoknya dah harus berangkat kerja lagi pagi-pagi. Tapi mau nginap di kantor juga nggak bisa. Di sini nggak ada fasilitasnya. Kalau dulu waktu kerja di pabrik bisa nginap. Numpang tidur dan mandi di ruang bea cukai.
Lobby udah sepi waktu irma keluar lift. Lihat irma jalan menjinjing Tom, petugas security yang berjaga pun menyapa, ‘Di sini aja ngrakit sepeda nya Mbak.’ Ia menunjuk teras depan yang lengang.
Jadi ingat minggu lalu. Kamis minggu lalu irma pun pulang malam. Jam setengah sepuluh. Bukan cuma sepi tapi lobby pun temaram. Cahaya hanya ada dari lampu taman depan teras. Sejak dihimbau untuk penghematan listrik, manajemen gedung ini mematikan beberapa lampu saat para tenant sudah kebanyakan pulang. Bagus juga lah.
Tiga orang petugas security sedang duduk-duduk di keremangan itu. ‘Mbak, Mbak, sepedanya dipasang di sini aja,’ bertiga mereka menghampiri irma yang baru menjejakkan kaki ke teras depan. ‘Kita kan juga pengen lihat.’
Maka mereka pun mengerumuni irma, melihat irma memasang Tom. ‘Waaaa … cepet bener ya. Cuma tinggal di klek, klek, ceklek, jadi deh,’ salah seorang dari mereka berkata saat Tom sudah rapi terpasang. Siap digowes. Petugas security yang paling kecil badannya bertanya, ‘Mbak, boleh dicobain nggak sepedanya ?’
Tentu. Dengan senang hati irma persilakan ia menaiki Tom dan menggowesnya. Waktu meluncur menuruni pelataran ke arah pos pintu keluar, ia pun berseru, ‘Wuihhh … enak beneeeerrrrr !!!’
Lalu petugas security itu berkeliling gedung bersama Tom. Dari HT di kedua temannya yang masih bersama irma terdengar gelak tawa petugas security yang berjaga di pos, ‘Hahahaha, dasar udik lo ! Nggak pernah naik sepeda ya ??!’ Berikutnya terdengar seruan petugas security yang menaiki Tom tersebut, ‘Biar !! Elo juga sebenarnya pengen nyobain
Nggak berapa lama petugas security itu sampai kembali ke teras depan lobby. ‘Mbak, sepedanya beneran deh enak. Makasih ya, dah boleh nyobain,’ ia mengembalikan Tom kepada irma. irma ketawa dan bersiap pulang. Memasang helm dan sarung tangan.
‘Eh, pintu situ kan udah ditutup. Sini Mbak, biar saya aja yang bawain,’ petugas security yang badannya paling kecil itu mengambil Tom kembali. Lalu ia menuntunnya ke pintu jalan masuk pejalan kaki. Hei, mau dikemanain ?
Ternyata, dia memanjat tembok rendah di samping pintu seraya mengangkut Tom. Halah, padahal
Ya sudah, nggak pa-pa. Tertawa-tawa irma mengikuti petugas security yang baik itu. Lalu ikutan memanjat tembok rendah di samping pintu pejalan kaki. Di trotoar depan gedung petugas security itu memegangi Tom. Setelah menyerahkan Tom kepada irma ia memanjat tembok rendah tersebut, kembali ke dalam pelataran gedung. ‘Mbak, hati-hati ya,’ serunya. Iya, makasih.
Senangnya, Tom punya banyak teman di gedung ini. Jadi ingat lagunya boneka Susan Ria Enes dulu, ‘… banyak teman, pasti banyak sodara …’
wah bener tuh semuanya pasti pengen nyobain tom, aku juga pengen
ReplyDeletekayaqnya udh lamaaaa kli yaa Ma itu security penge nyobain gowes si Tom :D
ReplyDeleteTom memang menyenangkan....makanya banyak temen...;)
ReplyDeleteemang.. karena sepeda, kita bisa cepet dapet teman baru ya :)
ReplyDeleteberapa umurnya si Tom?
ReplyDeleteaku pake dia sejak 18 Maret 2008
ReplyDeletegw jarang tertarik sama sepeda tapi pas liat Tom jadi ngiler juga & kepingin punya
ReplyDeletehehehe, you're not the only one who says like this :D
ReplyDelete