Kemarin siang di Rawamangun hujan. Ada seekor burung hinggap di jendela dekat kamar. Warnanya abu-abu. Paruhnya ramping. Ekornya agak panjang melengkung. Badannya basah kena hujan. Waktu irma dekati dia terbang. Yah, kok pergi
'Di, tadi di atas ada burung numpang teduh,' irma cerita waktu Wahyudi datang saat hujan reda. 'Kasihan deh dia kehujanan.'
'Hm..' gumam Wahyudi, bingung kali dia burung kehujanan kok dikasihani. Sedangkan dia yang kehujanan irma cuekin. Padahal memang pilihannya si burung mau hujan-hujanan.
'Burung itu hujan-hujanan, apa dia nggak pilek ya Di ?' tanya irma kemudian. 'Irma aja kedinginan dikit pasti langsung ingusan hidungnya.'
'Mungkin pilek. Buktinya aja ada flu burung,' jawab Wahyudi.
Oh iya ya ...
'Atau..,' kata Wahyudi lagi, 'mungkin aja dia pilek tapi sebelum kita tau dia pilek atau nggak dia udah keburu mati.'
Oh, jadi gitu ya. Burung itu nggak pernah pilek karena sebelum ketahuan pilek dia udah mati duluan. Kasihan bener ...
ih..kayak kolom cerita di majalah anak-anak "tau kah kamu..?"
ReplyDeletehahaha ya beda lah. kalau di kolom "Tau kah kamu ... ?" itu pasti sudah terbukti kebenarannya. ini kan cuma bisa-bisanya wahyudi aja, hihihi ...
ReplyDeletehehehehe......................dasarrrrr yudi jawabnya sembarangan hehehe...
ReplyDeleteiya tuh, wahyudi suka tipu-tipu. fyi, wahyudi tuh orang pisangan. papa nya irma juga orang pisangan. dan ternyata orang-orang pisangan pada suka tipu-tipu. jadi udah waktu kecil irma sering ditipu papa, sekarang ditipu wahyudi. nasiiiiibbbbbb ......
ReplyDelete