Wednesday, June 3, 2009

cari jodoh

 

“Ibu-ibu, Bapak-bapak, siapa yang punya anak tolong aku, aku yang tengah malu pada teman-temanku kar'na cuma diriku yang tak laku-laku.”  (’Cari Jodoh’ – Wali)

 

 

Minggu lalu irma audit di perusahaan elektronik bareng tiga orang auditor lain.  Salah seorang di antaranya – sebut saja Pria N – adalah seorang lajang yang sedang mencari istri.  Waktu irma menyebarkan undangan pernikahan di bulan Februari lalu, ia bergumam, ‘Duh, kapan ya saya seperti Bu Irma ?  Dapat jodoh dan menikah.’

 

Irma nggak nyangka kalau ternyata dia begitu berharap segera menikah.  Di sela-sela audit kemarin sempat irma dengar ia berkata kepada salah satu auditee, ‘Saya sih nggak mau lama-lama Pak.  Kalau udah ketemu yang cocok, saya pengennya langsung nikah aja.  Kalau Bapak tau wanita single yang kira-kira cocok sama saya, boleh dong dikenalin.’  Irma pun tercengang mendengarnya.  Lebih tercengang lagi karena ternyata hampir kepada semua auditee yang diauditnya ia berkata demikian.

 

Hari pertama audit bagian yang terakhir yang ia audit adalah HRD.  Mengetahui hasratnya itu seorang staff HRD bagian rekruitmen bertanya, ‘Bapak nyarinya yang bagaimana ?’

 

‘Saya sih nggak muluk-muluk Pak, yang penting dia seiman dengan saya,’ kata Pria N, ‘saya beragama Nasrani.’

 

Staff HRD tersebut membuka databasenya.  Ia pun mengangguk-angguk.  ‘Ada nih Pak.  Besok deh, kalau Bapak ke bagian Produksi, di sana baaaaaanyaakkk yang begini,’ katanya seraya mengacungkan kedua jempol. 

 

Seorang staff HRD yang lain turut nimbrung, ‘Iya Pak, di Produksi tuh banyak yang bening-bening.  Tapi Bapak jangan ngelihatnya waktu mereka kerja.  Kalau lagi pada ngerakit gitu sih, tampangnya sama semua.  Bapak lihatnya kalau mereka bubaran kerja mau pulang.  Wuihhh, manis-manis deh !’

 

Jawab Pria N, ‘Wah Pak, kalau yang ngerakit-rakit gitu, saya nggak mau.  Saya maunya yang staff.’

 

Irma pun nyeletuk, ‘Hati-hati lho kalau ngomong.  Nanti malah kamu kepincutnya sama operator produksi.’

 

‘Iya, Bapak ini gimana sih.  Tadi katanya cuma nyari yang seiman,’ kata staff rekruitmen.  ‘Jangan salah lho Pak, biarpun ngerakit-rakit gitu mereka ada yang anak kuliahan juga.’

 

‘Gini deh Pak, saya nyarinya yang seiman, cantik, dan mau ditinggal-tinggal.  Maklum, saya kan auditor.  Sering tugas keluar kota,’ ujar Pria N.

 

‘Seiman, cantik, mau ditinggal-tinggal.  Berarti operator produksi nggak apa-apa dong,’ irma bilang.

‘Yaaaaa … jangan deh.  Saya maunya yang staff,’ Pria N berkata.

 

Irma jadi ngomel dalam hati.  Tadi katanya nggak muluk-muluk.  Tapi kok kriterianya nambah terus ??

 

Sementara itu Pria N terus nyerocos tentang calon istri yang diharapkannya.  ‘Selama ini kalau saya tugas keluar kota, ibu saya yang menyiapkan koper dan baju-baju.  Jadi nanti kalau udah nikah, istri saya harus bisa nyiapin keperluan saya keluar kota.’

 

Kali ini irma mengerang dalam hati.

 

‘Oh ya Pak, satu lagi.  Dia harus mau tinggal di Bogor,’ tambahan dari Pria N.

 

Bogor ?  Astaga, ini kita kan lagi di Bekasi.  Salah tempat nih dia cari jodoh.  Kenapa dia nggak nongkrong di terminal Baranang Siang aja ??

 

Seorang rekan auditor yang lebih senior mengingatkan Pria N untuk kembali fokus mengaudit.  Pria N lalu menanyakan program pelatihan kepada staff rekruitmen.  Saat mereka sedang membahas tentang evaluasi keefektifan pelatihan, masuklah seorang perempuan berambut panjang, badan tinggi semampai.  Ia mengantarkan dokumen yang diminta seorang rekan auditor.

 

Saat melihat perempuan tersebut, Pria N tidak bisa lagi mengalihkan pandangannya.  Ia sampai nggak bisa berkata apa-apa.  Matanya lekat menatap perempuan itu hingga ia keluar dari ruangan.  Konsentrasinya buyar.  Audit pun bubar. 

 

’Pak, Pak, yang tadi itu siapa Pak ?’ tanya Pria N setelah pikirannya kembali dari awang-awang.  ’Yang seperti itu yang saya cari.  Boleh lihat CV nya nggak ?’

 

Huahahahahahahahahahaaaaaa ............ spontan irma, client, dan kedua rekan auditor lainnya tertawa.  Dari Blackberry nya client memasang keras-keras lagunya Wali yang akhir-akhir ini lagi ngetop.  ’Nih, yang cocok buat Bapak tuh, lagu ini !’

 

 

... Timur ke Barat, Selatan ke Utara, tak juga aku berjumpa.  Dari musim duren hingga musim rambutan, tak juga aku dapatkan.  Tak jua aku temukan.  Oh Tuhan, inikah cobaan ...

 

 

9 comments:

  1. wuuuaduh cinlok......cinta lokasi ...hemmm...tak kira cari jodoh beneran....hehe

    ReplyDelete
  2. haduh aku jadi ingat kala remaja dulu di kawasan bekasi itu trus ngluyur ke kawasan tangerang di area produksi sepatu...weh.....sampek bingung milih jodoh...hehe

    ReplyDelete
  3. huahahah dasar.. dari yg syaratnya cuma 1 , naha jadi panjang yaa ;)))

    ReplyDelete
  4. iya nih, mungkin karena do'i biasa naik KRL, kan gerbongnya panjang :D

    ReplyDelete
  5. iya bener kan, cari jodoh. temanku yang nyari D

    ReplyDelete
  6. hehehe... sampe segitunya ya...

    ReplyDelete
  7. Aneh, akhir2 ini eskrim sering bikin topik judul sbh lagu. Kenapa yah?..

    ReplyDelete
  8. heuh, boro-boro yang kebanyakan sarat. Yang saratnya dikit aja susah he he

    ReplyDelete