Monday, August 31, 2009

minggu sorean

 

"Ayo, katanya mo lihat pameran batik ?"

Hhhh ... irma melihat keluar jendela dengan malas.  Panas banget di luar.  Males banget berangkat kalau kayak gini.  Ntar agak sorean aja gimana ?  Nunggu mataharinya agak teduh.

Padahal Wahyudi udah berpakaian rapi.  Siap berangkat.  Karena irma males pergi pas lagi panas-panas begitu, jadi ia ganti baju.  Kembali pake celana pendek dan baju kaus.  Abis itu ... tidur lagi.  Huehehehehehe ... betul yang dibilang ibu mertua, 'Wahyudi itu tukang molor.'

Sementara irma, lagi-lagi terpuruk dengan setrikaan.  Masih ada satu keranjang lagi.  Kalau dibiarin nanti bisa numpuk sampai minggu depan.  Nyetrika sambil nonton Oprah Winfrey show.  Juga Kick Andy.  Begitu tv menayangkan siaran ulang MU lawan Arsenal, tv pun irma matikan.  irma bukan penggemar bola.  Sedangkan statiun tv lain acaranya nggak ada yang menarik.

Matahari kian condong ke Barat.  Hari udah nggak sepanas pagi tadi.  Tapi irma udah malas lihat pameran.  Hari terakhir begini, menjelang penutupan, biasanya ramai orang berdesak-desakan.  Malah nggak bisa menikmati.  Akhirnya irma putuskan nggak ke JCC.  Tahun ini nggak lihat Gelar Batik Nusantara.  Mudah-mudahan tahun depan ada kesempatan.  Eh mungkin juga tahun depan temanya kain tenun.  Atau kain tradisional lainnya.

Beres nyetrika irma ke dapur.  Bikin baso tahu.  Eh baru ingat, nggak punya bumbu kaldu dan sawi.  Nggak bisa bikin baso tahu kuah deh.  Digoreng aja ngkali ya, bikin jadi batagor ?  Masih ada cabe rawit sisa teman makan mendoan kemarin sore.

'Ngapain digoreng ?  Nggak usah, makan begitu aja.  Udah matang kan ?' Wahyudi mengomentari baso tahu yang irma keluarkan dari kukusan.  Iya, udah matang.  Bisa langsung dimakan.  Tapi nggak ada bumbu kacangnya.  Makan pake kecap aja, mau ?

Jadi minggu sore itu kami berbuka dengan baso tahu kecap.  Meski tanpa bumbu kacang tapi enak juga disantap panas-panas begitu.  Wahyudi minta tambah.  Tapi dia nggak mau makan di piringnya sendiri.  'Enakan rebutan begini,' dia mencuil baso tahu dari piring irma.  Heran, kita kan punya cukup banyak piring tapi kok ya tetap aja Wahyudi sukanya makan dari piring yang sama dengan irma.

'Mmmmm enak.  Rasanya kayak siomay,' mulut Wahyudi berkecap-kecap.  'He eh, nggak dapat siomay dari Bing tapi dapat siomaynya irma.'

Dih, emang kemarin Bing bawa siomay ke BSD ???  Nggak lagiiiiii ... untungnya Bing terselamatkan dari amukan kelas reguler yang pecinta siomaynya.  Sedih ya, yang dicintai adalah siomay.  Bukan Bing nya.

 

 

malam mingguan

 

"irma, kita nggak usah pergi ya.  Aku capek bangett."

Yah, sebenarnya kecewa sih.  Tapi gimana, kalau irma jadi Wahyudi juga pastinya merasa keletihan yang sama.  Tiap hari mengendarai motor Cimanggis - Pondok Ungu pp. Bisa nyampe 80 km perjalanan dalam sehari.  Apalagi dia belum terbiasa berkendaraan jauh begitu.  Dulu waktu tinggal di Bekasi Barat Wahyudi berangkat kerja pakai sepeda.  Atau naik angkot.  Enak, tinggal duduk dan bisa baca buku.  Tapi sejak tinggal di rumah sendiri ini nggak bisa begitu lagi.  Pernah sih nyoba berangkat kerja pake bis.  Hasilnya dia terlambat sampai di tempat kerja 1 jam !

Ya sudah, jadi hari Sabtu itu kami berdiam di rumah saja.  Nggak jadi lihat Gelar Batik Nusantara di JCC.  Nggak jadi ikut kumpul kelas reguler di kediaman the Oens di BSD.  Seharian itu Wahyudi tiduuuuuuuuurrr mulu.  Bangun cuma buat sholat.  Abis sholat lanjut tidur lagi.  Sementara irma menghabiskan bertumpuk-tumpuk pakaian yang belum disetrika.  Dihabiskan, maksudnya disetrika.  Bukan dimakan.

Jam lima sore irma bangunkan Wahyudi.  'Mo main air nggak ?' tanya irma.  Maksudnya, minta tolong nyiram halaman.  Meski cuma ada rumput dan sebatang pohon mangga tapi Wahyudi senang menyiraminya.  Kadang sambil main air begitu ia berencana mo nanam pohon ini, tanam pohon itu, atau bikin kolam ikan.  Tapi selama ini baru sebatas rencana saja.  Belum sempat ngerjainnya.

Adzan Maghrib.  Kami berbuka puasa dengan tempe mendoan yang gagal.  Gagal, karena adonan tepung yang irma bikin terlalu encer.  'Mendoannya seksi,' komentar Wahyudi.  'Nggak pake baju.  Atau bajunya transparan.'  Meski demikian mendoan tersebut tetap berasa tempe.  Enak disantap panas-panas dengan cabe rawit.  Hanya dalam beberapa menit sepiring mendoan habis kami santap.

Abis sholat Maghrib, baik irma maupun Wahyudi belum merasa lapar ingin makan malam.  irma lanjut nyetrika lagi.  Wahyudi nyapu dan ngepel.  TV menyuguhkan acara nyanyi-nyanyi.  Pas bener yang nyanyi Jong Ambon semua.  The Moluccas.  Mereka memang dilahirkan untuk menyanyi, begitu komentar seorang teman.  Bahkan tertawa pun orang Ambon suaranya tetap enak.  Nggak fals.

Para penyanyi itu nyanyikan lagu yang kami kenal.  Kami turut bernyanyi.  Dan menggoyangkan badan seirama musik.  Saat mereka bernyanyi lagu lawasnya ABBA, 'Dancing Queen', irma pun mematikan setrika.  Lalu bergabung dengan Wahyudi joget-joget di depan tv.  Sesekali kami minum es teh manis menghilangkan dahaga.

Malam Minggu itu di rumah kami bergembira.  Meski urung kumpul dengan teman-teman sesama pencela di email gambrengan.  Kami tau, di BSD sana mereka bergembira.  Kami pun di sini bersuka ria.

 

 

 

Sunday, August 30, 2009

ayo rame-rame pake batik !

 

... dikutip dari milis Historia-Indonesia - komunitashistoria@yahoogroups.com ....

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada tanggal 2 Oktober 2009 nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage). Pengukuhannya memang akan dilakukan di Perancis bulan Oktober nanti, namun pada 28 September 2009 penetapannya sudah akan dirilis. Kabar ini sebenarnya bukan kabar baru karena pemerintah juga telah memberitakannya beberapa waktu lalu. Namun demikian, info ini bisa jadi angin segar di tengah kisruh klaim tari pendet dan sengketa lagu kebangsaan Malaysia.
 
Akan tetapi, mengapa hingga saat ini (kurang lebih 1 bulan lagi) tidak ada ada gaung dari pemerintah? Mengapa kita tidak menjadikan tanggal 2 Oktober nanti sebagai perayaan nasional, yg siapa tahu bisa kembali membuka mata dunia layaknya pemecahan rekor penyelaman di Bunaken? Tidakkah akan lebih baik jika pada tanggal 2 Oktober itu pemerintah bisa mengadakan Batik Day dan mengajak seluruh warga Indonesia berpartisipasi? Toh tanggal itu jatuh pada hari jumat yg notabene jamak dikenal sebagai hari batik bagi para karyawan.
 
Kurang greget selalu jadi persoalan di Indonesia. Memang nampaknya bukan hal besar tapi justru salah besar jika kita mengganggap hal kecil sama sekali tidak berguna. Ingat, kita akan lebih dihargai sebagai bangsa besar jika kita menghargai budaya sendiri. Ambil contoh negara2 seperti India, Jepang, China, Korea Selatan atau pun Thailand. Negara2 tsb mempertahankan budaya mereka di tengah modernisasi, dan terbukti ampuh dalam pergaulan antar-bangsa. Mengapa kita tidak bisa, padahal budaya kita jauh lebih kaya daripada mereka??
 
Jadi, mari berharap pada tanggal 2 Oktober 2009 pemerintah dan bangsa Indonesia akan. ..
- membatikkan negeri ini, dimana semua orang dengan bangganya ke luar rumah dengan mengenakan batik
- menetapkan tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Hari Batik Nasional
- mengkampanyekan perlindungan terhadap batik Indonesia, termasuk memperjuang kan perlindungan batik melalui rezim HaKI
 
Mengapa kita tidak bisa?? Jangan sampai momen istimewa ini terlewat dan dilupakan begitu saja. Karena... masih ingatkah kita kapan UNESCO mengukuhkan wayang kulit dan keris sebagai Warisan Budaya Dunia???
 
Salam,
A R I
 
 
 

Monday, August 24, 2009

sahur tadi pagi

 

Ups, kesiangan bangun.  Jam setengah empat lebih lima !  irma buru-buru ke dapur.  Untuk sahur kali ini irma mau bikin sayur bayam dan ase cabe ijo, masakan khas sunda.  Masak yang mudah-mudah aja lah.  Males banget masak yang ribet.

Untung bahan-bahannya udah disiapin sejak semalam.  Dalam sepuluh menit sayur bayam udah jadi.  Menurut irma sih, sayur bayam itu udah ok.  Maksudnya, seperti yang biasa Mama bikin.  Tapi Wahyudi bilang kurang asin.  Emang kita berdua sering nggak kompak dalam masalah rasa.  Menurut irma rasanya udah pas, menurut Wahyudi masih belum.  Mungkin karena irma terbiasa pakai sedikit garam mengingat sejarah kesehatan keluarga banyak yang mengidap hipertensi.

Berikutnya masak ase cabe ijo.  Yah, baru ingat udangnya belum dikeluarin dari kulkas !  Beku deh.  Untung masih ada air panas sisa nyeduh teh.  Disiram air dingin, lalu rendam dalam air suam-suam kuku, akhirnya lemas juga udang itu.  Baru mulai dimasak.  Waks, udah jam empat !  Setengah jam lagi masuk waktu imsak.

Jam empat lebih sepuluh irma bangunkan Wahyudi untuk sahur.  Berdua kita menyantap makanan.  Ummm ... kok ada yang aneh ya sama ase cabe ijonya ??  Baru ingat seharusnya tadi sebelum dimasak udangnya dilumuri jeruk nipis atau cuka biar nggak amis.  Pantas ini rasanya jadi agak aneh.  Nggak seperti yang biasa Mama bikin.

Takut-takut irma memandang Wahyudi.  Tapi dia terus makan aja seolah nggak ada yang aneh.  Alhamdulillah selama ini belum pernah ada masakan irma yang dia lepeh keluar dari mulutnya.  Meski rasanya kadang ajaib nggak sesuai selera.  Paling abis makan dia minum teh manis panas banyak-banyak.

Ugh, maaf ya.  I'm not such a good cook.  Harus banyak berlatih lagi.  Bule bilang, '... practice makes perfect ...'

 

 

Sunday, August 23, 2009

home

Minggu, 23 Agustus 2009

Hari ini kami berdiam di rumah saja.  Subuh setelah sahur dan sholat, Wahyudi tidur lagi.  irma nyuci piring dan beres-beres dapur.  Lalu berbenah ruang tamu.  Menyibak tirai, membuka jendela.  Udara segar berhembus masuk.  Sejuk.

irma berjalan keluar.  Rencananya pagi ini mau motong rumput halaman depan.  Berantakan sekali.  Belum pernah dipangkas sejak rumah ini jadi.  Nggak enak dilihatnya.  Nggak enak juga sama tetangga.  Rumput tinggi dan semak belukar berpotensi jadi sarang ular.  Sioux Indonesia pernah ke komplek ini, bantu warga menyisir halaman-halaman rumah karena beberapa kali ditemukan ular.  Para snake handler itu lebih ahli dan tau ke mana sebaiknya ular-ular tersebut dipindahkan.

irma memotong rumput sendiri.  Hari masih pagi.  Lampu jalan baru padam.  Sepi sekali.  Orang-orang masih pada terlelap seusai sahur dan sholat Subuh.  Tetangga sebelah yang biasanya bersepeda di Minggu pagi kali itu absen.  Mungkin karena puasa jadi acara sepedanya untuk sementara dihentikan.

Jam setengah delapan Wahyudi bangun dan bergabung ke halaman depan.  Bantu masukkan potongan rumput ke dalam karung.  Banyak juga.  Baru halaman depan aja udah satu karung.  Kemudian Wahyudi memasang lampu taman.  Setelah itu kita sama-sama membereskan bagian dalam.  Lalu tidur.  Terbangun saat Dzuhur.  Lanjut beres-beres lagi.  irma menyetrika, Wahyudi mencuci.  Setelah Ashar irma ke dapur lagi, nyiapin makanan buat buka puasa.  Wahyudi lanjut nyapu dan ngepel.  Lalu ia ke minimarket dekat rumah beli bahan makanan untuk sahur besok.

Maghrib.  Waktunya berbuka.  Berdua kita menyeruput teh tubruk.  Enak.  Manis.  Hangat.  Nikmatnya orang berbuka puasa.  Lalu bersiap sholat Maghrib.  Tapi sebelumnya irma berjalan ke seberang jalan, memandang rumah terang disinari lampu.  Cantik sekali.  Halamannya sudah rapi.  Memang baru ada rumput dan sebatang pohon mangga kecil.  Tapi rumah itu tampak hangat.  Itu rumah kami, tempat kami pulang dan hati berlabuh.  It's our home.  It's our pride.

Berjalan kembali ke rumah, irma menyenandungkan lagunya Sherina yang jadi OST Laskar Pelangi, "... rasa syukur ini karena bersamamu juga susah dilupakan, oh aku bahagia ..."

 

... dan Allah menjadikan tempat bernaung bagimu dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia menjadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan.  Demikianlah Allah menyempurnakan nikmatNya kepadamu agar kamu berserah diri kepadaNya ... (QS An Nahl - 81)

 

Thursday, August 20, 2009

persiapan sahur

 

Karena sampai kemarin sore waktu pulang kantor masih belum ada kejelasan kapan mulai puasa Ramadhan, irma berinisiatif untuk mempersiapkan sahur.  Kalau ternyata puasanya mulai hari ini, kan berarti dini hari sebelum Subuh harus sahur.  Kalau pun ternyata puasanya nggak jadi hari ini tapi besok, ya nggak pa-pa kan irma udah bikin persiapannya.

Jadilah tadi malam waktu nunggu Wahyudi di Cibubur Junction irma mampir ke supermarket.  Beli beras, sarden, corned, bawang putih, garam, minyak goreng, dan sawi.  Kalau dulu waktu masih kost di Pejaten kan sahur disiapin Mbak Sum.  Tapi sekarang, irma harus nyiapin sendiri.  Eh berdua deng sama Wahyudi.  Nggak pa-pa sih harus masak, emang irma suka main masak-masakan.  Yang mudah aja seperti tumis-tumisan atau goreng atau rebus.  Tapi kalau yang pake santan macam masakan Padang, oh TIDAAAAAAAKKKKK ... !!!! 

Gara-gara waktu kecil sering diminta Mama berdiri depan kompor ngaduk-ngaduk santan, irma jadi benciiiiiii sekali masak masakan bersantan.  Abis menurut irma ngaduk-ngaduk santan berjam-jam begitu ngabisin waktu banget.  Mendingan irma baca buku atau ngerjain hal lainnya seperti menjahit atau bikin kerajinan tangan.  Apalagi Mama kerap kali mengeluh santannya pecah padahal menurut irma santan itu udah irma aduk terus-terusan dan hati-hati.  Makanya irma sebel banget kalau disuruh masak masakan Padang.  Jadi kalau mau makan rendang ya ke rumah Mama aja atau ke Ibu Wisda, hahaha

Dari counter bahan makanan irma ke counter perlengkapan memasak.  Di rumah ada wajan, penggorengan, dan panci tapi seingat irma susuk alias sendok penggorengannya nggak ada.  Jadi irma beli satu.  Abis gitu irma ke kasir buat bayar-bayar.  Pas banget Wahyudi juga nelpon kasih tau dia nunggu di food court.

Jam sembilan malam sampai rumah.  irma menata belanjaan tadi di dapur.  Mau masak nasi dan nyiapin bahan buat dimasak sahur nanti.  Rencananya mau bikin tumis sawi dan tumis sarden pake irisan cabe.  Yang mudah dan cepat ajalah.  Lagian di rumah cuma berdua.  Ngapain juga bikin lauk banyak-banyak.  Kalau masih kurang, ada gorengan ikan bilis yang irma bawa sepulang audit di Banjarmasin minggu lalu.

Ok beras ada, sayuran ada, ikan ada, bumbu ada, buah pun tersedia di kulkas.  Peralatan masak termasuk kompor juga udah lengkap.  Siap untuk bikin makanan buat sahur.  Tapi waktu mau masak irma baru ngeh kalau ternyata ... KITA BELUM BELI GASSSS !!!!!!!!!!

arrgghhh ..... untung puasanya nggak jadi hari ini ...

 

 

 

ternyata tidak mudah menjadi OB/OG

 

Abis istirahat siang tadi irma ke pantry buat bikin kopi.  Di sana ketemu resepsionis baru lagi panik dan berkata,  "Duh Bu, kenapa ya teh nya nggak merah-merah ?"

irma melongok ke meja di hadapannya.  Oh ternyata dia lagi bikin teh manis panas buat tamu.  irma pun nanya, "Kamu pake airnya yang mana ?"

Sang resepsionis menunjuk dispenser.  Taelaaaahh ... nggak lihat itu dispenser mati ???  Tombol powernya belum di-on.  Kayaknya tadi ada yang ngganti galon tapi nggak dinyalain lagi.

Jadi irma kasih tau dia untuk pake air dari pemanas air.  Kebetulan 10 menit sebelumnya irma nyalain pemanas air karena irma mau bikin kopi.  Kalau kopi (panas) enaknya dibikin pake air mendidih, bukan air panas dari dispenser.

Sang resepsionis pun mengganti air dalam cangkir.  Baru irma ngeh, lho kok cangkirnya beda-beda ?  Nggak pake tatakan lagi !  Doohhhh ...

"Nggg ... anu Bu, saya nggak pernah bikin teh manis untuk tamu," malu-malu resepsionis itu berkata saat ia lihat irma memandangnya dengan kening berkerut.

GUBRAKKKKSSSS .... untung irma nggak sampe jatoh karena pengakuannya tersebut.

Jadilah tadi di pantry irma mengajarkan kursus singkat dan kilat cara membuat minuman dan menghidangkannya kepada tamu.  Sebenarnya bukan tugas irma sih.  Tapi irma kasihan sama resepsionis itu.  Juga tamu yang dah kelamaan nungguin minumnya kok nggak keluar-keluar juga.

"Makasih ya Bu," ucap sang resepsionis saat keluar dari pantry seraya menjunjung baki berisi teh manis panas buat tamu.  Ya, ya, ya, kata irma.  Tapi dalam hati irma mengomel kepada atasannya sang resepsionis.  Gimana sihh, ajarin dong anak buahnya.  Jangan selalu mengandalkan office girl !

Ternyata nggak mudah ya jadi OB/OG.  Makanya hargailah mereka.  Berasa banget kalau mereka nggak ada kerjaan kita pun keteteran.

 

 

Wednesday, August 19, 2009

tawaran kerja

 

"Bu Irma, bisa kirimkan CV nya ke kami ?"

 

Tadi pagi waktu irma lagi serius baca dokumen untuk persiapan audit minggu depan sambil ngopi, handphone irma bunyi-bunyi.  Layarnya menunjukkan nomor yang nggak irma kenal.  Karena irma kira itu telpon dari client maka irma pun menjawabnya.

Ternyata telpon itu dari satu badan sertifikasi yang juga merupakan kompetitor kantor tempat irma kerja sekarang.  Yang menelpon adalah sekretaris direksi.  Boss nya meminta irma mengirim CV.

CV ?  Kening irma berkerut.  Ada apa nih, kok tiba-tiba ada yang minta CV irma ?

"Pak ... (sekretaris itu menyebut nama atasannya) ingin menginterview Ibu," kata sekretaris tersebut.

Lalu irma pun bertanya, "Darimana Bapak ... tau tentang saya ya ?".  Sekretaris itu menyebut satu nama.

Oh ya.  irma tau nama itu.  Ia salah seorang auditor yang dulu kerja di sini.  Tapi kan dia udah lamaaaaaaaaa sekali meninggalkan perusahaan ini.  Dan irma juga nggak terlalu akrab dengannya.  Kenapa dia merekomendasikan irma ?

Badan sertifikasi yang menghubungi irma itu adalah salah satu badan sertifikasi besar yang ternama.  irma tau, banyak rekan-rekan auditor di sini mengirim lamaran ke sana (tapi irma nggak lho !).  Sudah ada pula yang hengkang ke sana.  Dari mereka irma tau kalau badan sertifikasi itu mempunyai pengaturan waktu kerja yang fleksibel banget.  Auditor nggak perlu ke kantor kalau nggak ada jadwal audit.  Komunikasi dan pelaporan dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi (baca : internet).  Kalau ada jadwal audit auditor akan diberitahu lewat e-mail.  Dikirimi tiket elektronik jika auditnya di luar kota.  Selesai ngaudit auditor tinggal mengirim laporan via e-mail.  Nggak ngaudit auditor bisa santai kerja dari rumah.  Enak bener.  Makanya banyak rekan auditor yang pengen kerja di sana.  Biar mereka bisa habiskan waktu lebih lama dengan keluarga, nggak perlu macet-macetan ke kantor.

Tawaran yang menggiurkan.  Apalagi mengingat sekarang irma tinggal di Cibubur.

Tapi itu kan baru enaknya aja.  Nggak enaknya ?  Mana tau.  Nggak ada lagi tempat kerja yang cuma enak aja.  Selalu ada nggak enaknya.  Termasuk juga di tempat kerja irma sekarang.  Salah satunya adalah HRD dan management yang nyebelin, suka mindah-mindahin orang tanpa mempertimbangkan kelancaran pekerjaan.

Enaknya tempat kerja irma sekarang adalah, irma punya teman-teman kerja yang baik.  Suka becanda haha hihi bareng.  Dan dengan posisi irma sekarang sebagai asisten manajer irma punya akses internet nggak terbatas (hihihi).  Trus lagi, sistem informatika database dan perpustakaan di sini tuh bagus banget.  irma perlu referensi apa aja untuk ngaudit, ada di sana.  Bahkan seorang mantan auditor sini yang udah pindah ke badan sertifikasi lain pun mengakui bahwa sistem informatika ini belum ada yang ngalahin.  Tidak juga di tempat kerjanya sekarang.

Jadi sebenarnya nggak ada yang salah dengan tempat irma kerja sekarang.  Kelebihannya itu bisa menghibur irma akan bagian yang nggak enak.  Apalagi kemarin waktu lagi evaluasi kinerja boss irma bertanya, "Bu Irma kapan mau jadi manager ?"  Menurut dia udah waktunya irma naik jabatan.  Tapi masa' sih nggak nyampe setahun udah promosi lagi ??  Perasaan terlalu cepat deh.

Oh ya, satu hal yang irma ketahui tentang badan sertifikasi yang pengen interview irma itu, mereka tidak menyediakan kendaraan operasional.  Nggak kayak di sini.  Ada bagian khusus yang mengatur jadwal kendaraan dan pengemudinya.  Kalau di sana, auditor musti kudu bawa kendaraan sendiri.  Wah yang begini sih irma nggak bersedia.  Kecuali kalau irma boleh berangkat audit pake sepeda.

Jadi gimana nih, kirim CV nggak ya ??

 

 

 

 

sepeda (tidak) untuk dijual

 

"Mbak, sepedanya ke mana nih ?  Nggak pernah kelihatan.  Kalau dijual, saya mau tuh ..."

irma termasuk yang mengawali pemakai sepeda di gedung ini.  Diawali dengan Mel, kemudian berganti dengan Tom.  Karena jarang yang pake sepeda jadinya irma cukup dikenal oleh para petugas security sini.  irma sendiri nggak pernah hapal dengan mereka tapi mereka selalu menyapa, "Mbak, yang pake sepeda itu ya ?"

Iya.  Tapi itu dulu.  Before I got married.  hiks.

Karena setelah menikah lalu irma tinggalnya lumayan jauh dari kantor.  Enam bulan di Bekasi, trus sekarang di Cibubur.  Kalau baca di milis B2W Indonesia sebenarnya ada sih rombongan penyepedah dari kedua tempat itu.  Tapi irma belum mencoba lagi untuk bersepeda ke kantor.  Abis lebaran nanti mungkin ?

Makanya hampir setiap hari ada aja petugas security yang bertanya, "Mbak, sepedanya ke mana ?"  Dan selalu irma jawab, "Lagi parkir dulu (di rumah).  Abis sekarang tinggalnya jauh."  Ada juga petugas security yang menyimpulkan sendiri, "Iya Mbak, jangan nyepedah dulu.  Kasihan bayinya.  Abis lahiran nanti aja nyepedah lagi."  Weitss, dia kira irma lagi hamil !

Tadi pagi irma ketemu seorang petugas security yang hapal dengan kebiasaan irma bersepeda ke kantor (dulu).  Ia pun bertanya, "Mbak, sepedanya ke mana ?"  Dan irma pun menjawab, "Di rumah.  Abis sekarang tinggalnya jauh sihh."

Lalu petugas security itu berkata, "Nggak pernah dipake lagi ya ?  Kalau mau dijual, saya mau tuh beli ..."

Wakksss, menjual Mel dan Tom ??  Oh tidaaaaaaaaaaaakkkkkkkk ... rasanya irma pengen buru-buru pulang dan memeluk mereka berdua.  Huaaaaaaaaa ... irma bisa nangis guling-gulingan kalau sampai kehilangan mereka.

... terang aja Mama Oen menyebut irma, "... ibunya Mel dan Tom ..."

 

 

Wednesday, August 5, 2009

this is our home, this is our land

 

Have you ever been forced to leave your home ?  Removed from your own land unwillingly ?

Geram rasanya lihat tayangan tadi pagi tentang rencana pemindahan 10 ekor komodo ke Bali demi memudahkan aktifitas penambangan.  Jadi buat apa itu namanya vote Taman Nasional Komodo for New 7 Wonder of the World ???

 

 

Sunday, August 2, 2009

aplusan

 

"Nte Irma ... kalo gak ada acara, mau gak gabung seregu dgnku di Jambore Petualang.  Nte Ria tugas luar kota.  Jd bkurang anggotanya."

irma terkekeh baca sms dari Nirwana tersebut.  Biasanya irma dapat sms diminta nggantiin auditor lain audit ke salah satu client.  Baru kali ini irma dapat sms diminta nggantiin peserta traveling.  Cihuyyyyy ... ke Ciwidey lagi !  Trekking lagi, kemah lagi, ... meski belum tentu bisa pasang tenda sendiri.

Maka tentu saja irma pun menjawab, 'Mauuuuuuuuuuu ........ !!!!'

... maaf ya Sutan Sati, weekend ini kamu beres-beres rumah sendiri karena istrimu mo ngeblusuk-blusuk hutan Ranca Upas, hihihi ...