Wednesday, April 16, 2008

Tom

 

‘… kenalkan, ini Tom.  Adiknya Mel.  sepeda irma yang baru …’

 

Sebenarnya udah lama irma pengen punya sepeda lipat.  Bahasa kerennya ; folding bike.  Tapi selama ini irma nggak punya alasan untuk membelinya.  Nggak ada masalah apa-apa dengan Mel.  Hingga suatu hari building management gedung Menara Karya memberlakukan aturan sepeda harus diparkir di parkiran motor.  Tempat parkiran yang biasa irma (dan beberapa orang penyepeda di Menara Karya) pake nggak boleh lagi ditempati sepeda.

 

Masalahnya, di tempat parkiran motor itu nggak ada tempat untuk nyantolin rantai untuk mengunci sepeda.  Petugas Secure Parking hanya menyediakan tempat di salah satu sudut area parkir motor untuk kita menaruh sepeda.  Trus gimana dong, sepeda tuh kan mudah sekali diangkut-angkut.  Kalau ada yang ambil lalu masukin ke dalam mobil, udah deh hilang.

 

Nggak ada jaminan keamanan dari baik dari building management, petugas security, apalagi petugas Secure Parking.  Seperti yang tertulis pada e-mail dari building management saat sekretaris di kantor berbaik hati menanyakan tentang parkir sepeda, ‘… kami mohon agar segala sesuatu yang berhubungan dengan kendaraannya adalah menjadi tanggungjawab pemilik …’

 

Glek.  Meninggalkan Mel sendirian di parkiran basement tanpa jaminan keamanan ?  Yang ada hati irma malah kebat kebit, was was, nggak tenang, akhirnya nggak bisa kerja.  Sekali irma parkir Mel di sana, rasanya setiap saat irma ingin berlari ke basement.  Pastikan Mel aman tak apa-apa.  Kan nggak mungkin irma khawatir terus-terusan begitu.

 

Akhirnya irma putuskan untuk beli folding bike.  Karena irma ingin tetap bersepeda ke kantor.  Karena irma, begitu sayang sama Mel sehingga nggak mau ninggalin dia tanpa pengawasan.  Ada yang menyarankan cari ‘kost’ untuk menyimpan Mel selama irma kerja.  Tapi kan kalau audit irma bisa malam baru balik ke kantor.  Apa iya tempat kost nya mau dititipi sampai lebih dari jam kerja normal ?

 

Mending pake folding bike aja deh.  Kan bisa dilipet ringkes, ditenteng, lalu simpan di kantor.  Jadi kalau pun kemalaman pulang audit sehingga kantor udah terkunci saat irma balik, ya udah sepedanya nginep aja.  Besoknya waktu balik kerja dari kantor baru dibawa pulang.

 

Tapi nggak disangka, ternyata Wahyudi kurang setuju irma beli folding bike.  Menurut dia, nggak perlu.  Kita sempat berselisih paham.  Yang bikin irma sedih, dia nggak bisa memahami alasan irma untuk beli folding bike.  Dia nggak memahami rasa takut irma akan kehilangan Mel.  Akhirnya irma putuskan tetap membeli folding bike.  Meski dia nggak setuju.  Well, irma beli pake uang tabungan irma.  irma beli kan nggak ngerugiin dia.

 

irma lalu mencari-cari info tentang folding bike.  Kebanyakan teman-teman B2Wer pakai Dahon.  Ngggg …… tapi Dahon mahal.  Dan entah kenapa dari semua Dahon yang pernah irma lihat belum ada satupun yang kena di hati irma.  Eh, kecuali satu.  Yang irma lihat dipakai oleh seorang penyepedah waktu irma ngajak Wahyudi ke Formula Bike.  Warna merahnya keren sekali.  Tapi irma tau yang jenis itu harganya moaaahalllll buangett bangetttt L

 

Nirwana kasih tau kalau toko sepeda Yerikho pun jual sepeda lipat.  Buatan China.  Memang harganya lebih murah.  Bisa diup-grade lagi dari single speed jadi multi speed.  Tapi harus indent.  Dan berdasarkan review dari beberapa yang pernah pake, kok kayaknya agak-agak kurang menyakinkan.

 

Lalu teringat sekitar setahun yang lalu di toko sepeda Roda Link di Mall Artha Gading irma pernah lihat satu sepeda lipat keluaran Polygon.  Namanya Polygon Metro Folding Bike.  Warna silver.  Sejak awal melihatnya irma sudah jatuh hati.  Nggak tau kenapa.  Padahal dia single speed.  Mungkin ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.

 

Coba telpon Roda Link Kelapa Gading, bagian sales di sana bilang Metro kosong.  Udah lama mereka nggak punya stock.  Ugh, padahal itu kan toko sepeda yang besar.  Setahu irma di sana ada begitu banyak pilihan sepeda.  Tapi mungkin folding bike nggak termasuk pilihan.  Akhirnya irma kirim e-mail ke website nya Roda Link, tanya di cabang mana irma bisa temukan Metro.

 

Sambil menunggu balasan e-mail irma coba hubungi toko sepeda lain.  Jawaban menggembirakan irma dapat dari Roda Link MAG.  Mereka punya Metro.  lalu irma bilang akan ke sana untuk melihatnya malam sepulang kerja.  Kemudian irma buka e-mail, eh ada jawaban dari store manager Roda Link MAG.  Dia bilang Metro tersedia di tokonya.  He eh, pas banget.

 

Hari itu Selasa tanggal 18 Maret 2008.  Bertepatan dengan ulang tahunnya Irv, sahabat irma di SMA.  Jam setengah lima sore irma pulang kerja.  Dari halte depan kantor naik busway ke Dukuh Atas.  Alhamdulillah, begitu naik langsung dapat tempat duduk.  Di halte Dukuh Atas ketika ngantri busway ke Pulogadung, ternyata ada busway koridor Ragunan – Halimun yang akan isi BBG ke Jl. Pemuda.  Jadi kita yang naik cuma sampai halte Sunan Giri bisa naik bus itu.  Alhamdulillah, dapat tempat duduk lagi.  Lalu saat turun di halte Sunan Giri irma juga langsung dapat taksi tarif lama untuk menuju MAG.

 

Tepat Maghrib sampai di MAG.  Langsung menuju toko Roda Link.  Seorang petugas menyambut ramah.  ‘Nggg … saya yang tadi telpon tanya tentang Metro,’ irma berkata.  ‘Ibu Irma ya ?’ rekannya menyapa dari belakang irma.  Rupanya dia yang membalas e-mail irma. 

 

Kiranya mereka sudah mempersiapkan Metro terlipat dalam tasnya.  Masih seperti dulu saat pertama kali irma melihatnya, pada Metro terdapat beberapa tulisan dalam aksara Kanji berbahasa Jepang.  Mengingatkan irma akan pertama kalinya bersepeda dalam hidup irma.  Iya, irma baru bisa naik sepeda saat tugas training di Jepang.  Saat itu usia irma 24 tahun.

 

Petugas yang tadi menyambut ajarkan irma cara merakit Metro.  Juga point-point penting yang harus irma perhatikan demi keselamatan.  Lalu ia persilakan irma mencoba.  Kebetulan di depan toko sepeda itu ada space cukup luas untuk bersepeda.  Wuiiiii …… Metro meluncur mulus.  Ringan banget.  Katanya berat dia sekitar 9 kg.

 

irma bereskan pembayaran.  Karena irma mau sholat Maghrib dan makan malam, jadi Metro irma titip dulu di sana.  Janji akan irma ambil lagi sekitar jam delapan malam.  Toko sepeda itu buka sampai jam sembilan malam.  ‘Silakan Bu, nanti saya bantu bawakan ke mobil,’ petugas tadi berkata.

 

irma sms Wahyudi, kasih tau irma udah dapat sepeda yang diinginkan.  Ternyata dia sedang menuju MAG untuk menemani irma beli sepeda.  ‘Tungguin ya, nanti kita pulang bareng,’ pintanya.  Nggak disangka, dia yang nggak setuju ternyata justru menemani.  Terima kasih ya.

 

Selesai sholat Maghrib, irma terpekur.  Kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan Metro ini, seolah-olah pertanda bahwa memang ia untuk irma.  Mudah-mudahan kemudahan-kemudahan berikutnya pun irma dapati saat bersamanya.  Terutama kemudahan untuk membawanya ke kantor.  Terus terang, irma agak-agak khawatir dengan tanggapan building management atau petugas security yang mungkin terjadi.

 

Senin, 24 Maret 2008 irma mulai pakai Tom ke kantor.  Ya, Tom.  Itu nama yang irma berikan kepada Metro tadi.  Jadi kalau Angelina Jolie itu identik dengan Lara Croft Tomb Raider, kalau irma adalah Tom Rider, penunggang Tom.  Hahahaha.  Beberapa persiapan irma lakukan sebelum bike2work bersama Tom.  Mulai dari uji coba Tom dari rumah ke Kuningan lalu balik lagi ke rumah saat libur long week end, sampai membuat kantong pembungkus Tom untuk membawanya naik lift dan simpan di kantor.

 

Apa, kantong pembungkus ??  Ya, irma jahit sendiri kantong itu.  Bersama Mary Jane Singsing, mesin jahit irma.  Dari sisa bahan celana warna hijau botol.  Ujungnya diberi tali serut dan karet elastis.  Jadi setelah Tom masuk ke dalamnya, tali tersebut ditarik dan disimpul.  Memang tidak semua bagian dari Tom tertutup kantong.  Hanya tiga perempat bagian.  Tapi yang penting bagian-bagian yang biasanya kotor terkena basah dan tanah seperti kedua bannya tertutupi. 

 

Maksud irma bikin kantong itu adalah biar rapi.  Juga menunjukkan itikad baik kepada building management dan petugas security, bahwa meski sepeda itu irma bawa ke atas dan masuk ke dalam gedung, tapi nggak menimbulkan kotor.  Bahkan di lift dan sepanjang koridor pun nggak berani irma jejakkan ke lantai.  Tom baru menyentuh lantai saat irma simpan di ruang dokumen di kantor.

 

‘Hahahahaha, sepedanya dia angkut ke atas !’ tawa seorang petugas security yang irma kenal saat melihat irma menjinjing Tom menuju lift.  irma hanya tersenyum.  ‘Besok besok bawanya pake ransel Mbak !’ serunya lagi.  Hahahaha, boleh juga tuh.  Tapi kan punggung irma udah nggemblok ransel isi baju ganti dan beberapa perlengkapan personal lainnya.

 

Sejak irma pake Tom ke kantor, irma selalu jadi perhatian orang-orang di Menara Karya.  Para tukang ojek yang mangkal di samping gedung Menara Karya berbondong-bondong menghampiri saat lihat irma berhenti di bawah tangga jembatan penyeberangan untuk melipat Tom.  Mereka bertanya-tanya tentang sepeda lipat.  Mereka juga bantu irma memasukkan Tom ke dalam kantongnya.  Sejak itu tiap kali lihat irma melintas mendekati Menara Karya bersama Tom, mereka selalu berseru-seru memanggil.  irma balas dengan bunyikan belnya Tom.  Asiiikk …… irma jadi tambah teman.

 

Alhamdulillah, sampai sejauh ini irma belum temui kendala saat bersama Tom.  Meski sampai sekarang irma selalu deg-degan tiap kali petugas security melirik tajam saat lihat irma menjinjing Tom.  Takut ditegur.  Padahal sebenarnya irma kan nggak melakukan kesalahan apa-apa ya ??  Nggak tau kenapa, sejak petugas security mendatangi irma dan kasih tau irma nggak boleh lagi parkir sepeda di tempat biasa, irma takuuuuuuuttt sekali sama mereka.  Gimana ya, petugas keamanan tapi irma malah merasa nggak aman bersama mereka.

 

Mudah-mudahan, selalu tanggapan positif yang irma dan Tom terima.  Seperti yang selama ini kita alami.  Saat melipat dan merakit Tom di bawah tangga jembatan penyeberangan, beberapa kali irma didatangi orang yang bertanya-tanya tentang sepeda lipat.  Banyak yang terheran-heran melihatnya.  Tapi selalu di akhir percakapan mereka komentar, ‘Bagus ya Mbak, pake sepeda.  Non BBM.  Nggak macet.  Nggak bikin polusi.  Sehat, olah raga.’  Dan irma pun tersenyum pada mereka J

 

 

 

 

 

23 comments:

  1. duh dusun deh baru tau ada folding bike.. :">
    mana nih foto si Tom klo di lipet .. ?

    ReplyDelete
  2. Tom nya lucu...
    Kaya sepeda mini jaman dulu..
    Mudah-mudahan b2w nya tetap lancar...
    :-)

    ReplyDelete
  3. wow.... Tom keren bgt!
    makin smangat goesss!!
    ;D salam kenal buat Tom-nya yak ;)

    ReplyDelete
  4. Halloo Tom...
    salam kenal :D
    ntar sepeda ketiga namanya Jerry??? :P

    ReplyDelete
  5. eh Tom itu sepeda ketiga lagi. yang pertama Jimmy. sekarang dia di Bandung. yang kedua Mel :D

    ReplyDelete
  6. ehm... kayaknya tom bakal banyak mempunyai cerita nih, seperti hal nya mel. jadi keingetan tom sawyer

    ReplyDelete
  7. hehe, ide kasih nama Tom pun berasal dari cerita itu. ingat ceritanya diawali dengan ; 'Tom !'

    ReplyDelete
  8. waahh... sepeda baruuu...!!!
    kalo gue gag cocok ya naik sepeda lipet kali ya :P

    ReplyDelete
  9. kalo inget Tom Sawyer.. jd inget juga lagunya "Rush" *maen dram-nya pegel*

    ReplyDelete
  10. cocok kok dhan. turunin aja berat badannya 20 - 25 kg ;)

    ReplyDelete
  11. tapi suara drumnya ternyata asik juga....

    *baru denger dari yt

    ReplyDelete
  12. hyaa.. itu berat gue jaman masih kuliah.. cungkring pisan... secara tulang gue gede2

    ReplyDelete
  13. berat sekarang sama dengan satu karung beras ya dhan, atau karung gula ;)

    ReplyDelete
  14. alhamdulillah... dapet lipet juga.
    ntar hari minggu dipake funbike ya...

    ReplyDelete
  15. lho katanya pendaftarannya dah ditutup ? tiketnya sold out ??

    ReplyDelete
  16. selamat ya sepeda baru.
    di s. widjojo saya pernah ketemu cewek naik sepeda folding, dia angkut ke atas juga.
    sekali lagi selamat ya Ir.

    ReplyDelete
  17. Cuek aja mba sama security..sy jg sering dipelototin pas bawa speda mao ke tmpat yg bersecurity,tp begitu bisa dilipet mereka cuman bisa cengengesan hehehe,,gak bs nglarang dibawa masuk..
    diupgrade aja single speednya..biar bisa ngacir mba...
    oke..met gowes and nglipet..tetap smangat..!!!

    ReplyDelete