Thursday, April 7, 2011

suster jutek


Paling sebel deh sama orang sakit yang nggak berusaha untuk sembuh.

Yang dimaksud nggak berusaha untuk sembuh tuh, nggak mau istirahat padahal badannya dah ambruk.  Nggak mau ke dokter padahal sakitnya makin parah.  Atau kalaupun ke dokter, saran dokter seperti minum obat nggak dituruti.  Lebih sebel lagi, kalau orang yang sakit itu kemudian mengeluh karena sakitnya.

Demikian pula yang irma rasakan kepada Wahyudi beberapa minggu yang lalu waktu ia demam dan batuk-batuk.

Diajakin ke dokter, nggak mau.  Maunya tidur aja.  Ok, baiklah.  Tapi setelah seharian tidur dan ternyata demamnya makin tinggi, irma pun memaksanya untuk ke dokter.  Setelah diancam nggak boleh dekat-dekat Melati, baru akhirnya Wahyudi mau ke dokter.

Diagnosa dokter, Wahyudi sakit radang tenggorokan.  Dikasih antibiotik buat empat hari dan obat demam plus obat batuk.  Sampai rumah, irma tongkrongin dia untuk meminum obat.  Harus digituin karena sering kali Wahyudi lupa minum obat.

Besoknya panas badannya mulai turun.  Tapi di hari keempat yang merupakan hari terakhir minum antibiotik, panasnya naik lagi.  Sampai lebih dari 39 derajat Celcius.  Pengalaman irma, kalau demam kembali setelah beberapa hari ini harus dicurigai jangan-jangan demam berdarah.  irma pun mengajak Wahyudi untuk ke dokter lagi.

Dan Wahyudi pun menolak (lagi).

"Nggak ah, paling ini karena aku kecapean aja," kilahnya.  Kecapean apa ?  Cape kebanyakan tidur ngkali.  Lha sejak ke dokter tiga hari yang lalu kerjanya cuma tiduuuuuuurrrr aja.  Sampai irma harus membangunkannya hanya untuk minum air putih.  Yang namanya demam dan batuk kan harus banyak minum air putih.

Karena Wahyudi bersikukuh nggak mau ke dokter irma pun mengomel.  "Kamu tuh ya, cobalah berpikir demi anak kamu.  Nggak usah berpikir demi diri kamu sendiri apalagi demi aku.  Mau seperti Pak Michael ?  (Pak Michael adalah CEO Astra Group yang tahun lalu meninggal di Singapore karena demam berdarah).  Karena dia mengabaikan sakitnya makanya dia sampai telat ditangani dan akhirnya meninggal.  Mau kamu seperti itu ?  Apa kamu nggak mau melihat Melati tumbuh dan berkembang hingga ia dewasa ??!"

Mungkin karena diancam seperti itu akhirnya Wahyudi mau juga ke dokter lagi.

Tepat seperti dugaan irma, dokter pun mencurigai kemungkinan demam berdarah.  Atau tifus.  Tes darah pun dilakukan.  Hasilnya, trombosit normal, leukosit tinggi menunjukkan ada infeksi, dan tes widal mengindikasikan gejala tifus.  Jenis antibiotik yang lain diberikan untuk mengobatinya.

Pffff ... irma menghela napas lega.  Untung cepat ketahuan jadi segera diberikan obat yang tepat.  Coba kalau nggak.  Mau, demam terus-terusan ???

Sampai rumah, giliran irma si suster jutek yang batuk-batuk.  Doooh ... kasihan Melati.  Ia dikelilingi dua green monster.  Abis papa dan mamanya selalu pakai masker hijau saat di dekatnya.



3 comments:

  1. lekas sehat kembali buat 2 green monster :)

    ReplyDelete
  2. ya begitulah, suami itu sama dengan anak sulung, sama alemannya seperti anak-anak... ;p
    cepet sehat ya Yud, Ir. banyak minum air putih....

    ReplyDelete