Monday, October 8, 2007

ketika irma ke pabrik kayu

 

Tadi irma audit di pabrik pengolahan kayu.  Jadi kalau dulu tiga tahun yang lalu irma ke Kalimantan audit hutan industri yang menanam pohon Akasia, kali ini irma lihat bagaimana kayu itu diolah menjadi MDF – medium density fiberboard.  Jadi kayu dikukus dengan steam (uap panas), dicacah, dilumat menjadi serat, lalu dicampur resin dan lem.  Abis itu dipress membentuk lembaran-lembaran MDF.

 

Menarik lihat proses yang belum pernah irma lihat sebelumnya.  Selama ini kan taunya furnitur dan piranti interior lainnya dibuat dari kayu.  Tapi nggak pernah tau gimana caranya kayu itu dibuat.  Dulu bayangannya cuma sebatang pohon, ditebang, lalu dihaluskan seperti yang sering irma lihat tukang kayu lakukan.  Itu lho, yang pake ketam itu.  yang tukang kayunya mendorong-dorong ketam maju mundur di atas permukaan kayu sampai halus.  Padahal ternyata kayu-kayu bekas dan sisa juga bisa diproses jadi MDF.

 

Kayu dari bermacam-macam jenis pohon bisa dibuat MDF.  Yang umum dipakai di Indonesia adalah kayu pohon karet.  Karena selama ini kayu jenis itu tidak dimanfaatkan.  Tapi karena sekarang pohon karet makin langka akibat banyak kebun karet yang dikonversi jadi kebun kelapa sawit, industri pengolahan kayu mencari alternatif bahan baku lain.  Kayu sengon, akasia, dan pinus juga bisa diolah jadi MDF.  Tapi harganya mahal L  Di Malaysia pernah dicoba bikin MDF dari pokok pohon kelapa sawit.  Ternyata biayanya mahal buangett.  Nggak sebanding dengan harga jualnya.  Mungkin suatu saat nanti kalau sudah ditemukan mesin dan proses yang lebih efisien, pohon kelapa sawit mulai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku MDF.

 

Seperti biasa saat audit irma berkesempatan masuk ke dalam pabrik dan melihat-lihat proses dari dekat.  Hm, wangi.  Ternyata kayu kalau disteam akan menguar aroma manis.  Serasa ada yang lagi masak kolak.  Konon katanya kalau yang diproses jenis kayu pinus wanginya lebih enak.  Doh, sore-sore gini, lagi lapar-laparnya menanti berbuka puasa, menghirup aroma manis gitu irma jadi serasa melayang ke awang-awang ……

 

 

1 comment:

  1. jadi ingat novel perfume.... mungkin gitu ya cara perusahaan minyak wangi mengambil ekstrak dari kayu.

    ReplyDelete