Saturday, January 30, 2010

audit di Semarang kemarin


"... Semarang kaline banjir ..."

Paling sedih kalau tugas audit keluar kota, berangkatnya dari Jakarta pagi-pagi pake first flight. Karena harus bangun pagiiii sekali trus ke bandara abis gitu ngantri check-in nya juga lama akibat banyak penerbangan pagi.  Orang pada jalan terburu-buru.  Tangan tak lepas dari tombol qwerty Blackberry.  Mata sebentar-sebentar memandang layar si berri hitam.  Delapan dari sepuluh orang di bandara pagi itu tangannya kalau nggak nenteng laptop, ya Blackberry.  Tapi irma masuk yang dua orang.  irma jalan melenggang tanpa tentengan.  Ransel di punggung berisi buku catatan dan baju untuk audit besok.  Juga buku bacaan. 

Jam setengah sembilan pesawat mendarat di bandara Ahmad Yani, Semarang.  Dari situ langsung ke tempat client.  Audit pagi itu berjalan lancar meski kepala irma masih agak kleyengan.  Ini nih satu lagi yang irma nggak suka dengan terbang pagi terus langsung ngaudit.  Kepala jadi agak-agak nggak mutu (tapi ini menguntungkan bagi client yang cuma butuh sertifikat doang, dia paling seneng kalau auditnya ecek-ecek begini).

Break istirahat siang.  Client mengajak makan di rumah makan dekat tempatnya.  Kami pergi berjalan kaki.  Melewati sekolahan yang lagi rame bubaran.  Seorang pelajar laki-laki melintas dengan sepedanya.  Horeee ... dia pake helm !  Terus terang irma jarang banget lihat anak sekolah naik sepeda pake helm (kalau pake celana sih, sering).  Dasinya berkibar-kibar hingga ke bahunya.  irma melambaikan tangan kepadanya, "Daaagghh ... hati-hati ngontelnya ya !"  Pelajar itu bengong.  Untung dia ingat untuk tetap nggowes.  Kalau nggak dia bisa jatuh gedubrakan.

Rumah makan yang kami tuju itu menempati satu bangunan kuno.  Khas peninggalan Belanda dengan langit-langit tinggi.  Tanpa AC atau kipas angin pun udara terasa sejuk.  Tapi memang saat itu Semarang sedang tidak begitu panas.  Client bilang udah beberapa hari ini Semarang hujan terus.  irma bilang di Jakarta juga begitu.

Kami mengobrol sembari menunggu makanan tiba.  Client tanya apakah irma pernah ke Semarang sebelumnya.  Pernah, irma bilang.  Dulu di tahun 2005.  Ke mana aja, client bertanya lagi.  Ke mana ya, irma mengingat-ingat.  Stasiun Tawang, Gereja Blenduk, Klenteng Sam Poo Kong, Toko Oen, Lawang Sewu, klenteng di jalan ... apa tuh, kalau nggak salah jalan Lombok ya ?  yang ada jualan lumpia yang konon katanya enak banget tapi irma lebih tertarik minum es cao di warung sebelahnya.

Tapi yang paling irma suka waktu ke Semarang itu adalah jalan-jalan seputar kota tua, dengar penjelasan Om Jongkie Tio tentang bangunan-bangunan tua di sana dan Semarang tempo doeloe.  Sayangnya kota tua selalu kebanjiran.  Stasiun juga begitu.  Makanya (dulu) jarang sekali kereta dari Semarang tepat waktu.

'Wah, ibu di Semarang aja udah jalan-jalan ke mana-mana ya,' komentar client.  'Abis audit nanti Ibu mau jalan ke mana ?'

Nggak ke mana-mana, karena audit selesai jam enam sore.  irma bukan penggemar jalan malam.  Lagipula badan irma capek pengen segera istirahat.  Langit gelap dan hujan pun turun.  Dari jendela kamar hotel di satu pojok Simpang Lima irma menatap keluar.  Air melimpah menutupi jalan.  Mengutip syair satu lagu lama irma bergumam, '... Semarang kaline banjir ...'



7 comments:

  1. Masih di semarang irma? Mau nggak ditemenin jalan. Audirnya kemana> Nggak ke Telkom kan? Soalnya di kantor nggak ada jadwal audit tuh...

    ReplyDelete
  2. nggak tuh. cuma sehari aja di sana. aku nggak ke telkom kok. kalau audit telkom pasti sampai berhari-hari :D

    ReplyDelete
  3. wahahahahaha... irma lucu, ah... emang ada ya, yang naik sepeda ga pake celana?? pakenya apa dong?? ;p

    ReplyDelete