Sunday, January 10, 2010

kabar dari rumah sakit

 

Tadi pagi Teteh antar Mama periksa ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.

Hasilnya, kepada Mama harus diambil tindakan.  Segera.

 

Karena katup jantungnya udah begitu lemah.

Kejadian di Bandung Desember lalu  itu karena katupnya tidak lancar membuka dan menutup

Itu bisa terjadi lagi, lagi, dan lagi

Akibatnya bisa lebih buruk dari yang kemarin.

Yaitu ; kematian mendadak.

 

Dokter di Bandung pun berkata sama.

Mama ke Jakarta ini untuk mendapatkan second opinion (juga third, fourth, fifth, ...)

Semua dokter yang ditemui memberikan kesimpulan yang sama.

 

Tapi karena usia Mama yang udah lanjut maka ada resiko yang tidak bisa diabaikan.

Bisa saja kematian itu terjadi saat dilakukan tindakan, saat operasi berlangsung.

”Jadi ibarat buah simalakama,” begitu Teteh mengutip perkataan dokter yang ditemui tadi pagi.

 

Pandangan irma menerawang usai mengakhiri pembicaraan dengan Teteh di telpon.

Kematian, memang bisa terjadi di mana saja.  Kapan saja.

Seperti guru agama pernah bilang, ”Yang paling dekat dengan kita adalah kematian.  Bukan siapa-siapa.”

Kita tidak pernah tau bila kita akan dipanggilNya.

Bisa hari ini, esok, lusa.  Entah kapan.

Bisa saat lelap tidur, atau ketika berjalan pulang sore nanti.

 

Tiba-tiba saja irma merasa waktu irma bersama Mama tidaklah banyak.

irma ingin sekali waktu yang tersisa ini irma manfaatkan sebaik-baiknya.

Hari Sabtu nanti irma akan bersepeda ke rumah Teteh, temui Mama di sana.

Mama senang lihat irma bersepeda.  Karena itu mengingatkan dirinya waktu muda dulu yang selalu bersepeda ke mana-mana.

 

Mama, tunggu irma ya.

 

 

 

 

13 comments:

  1. secepatnya kalo bisa mbak :)
    salam buat mama en cepet sembuh ya

    ReplyDelete
  2. oh iya, pengennya sih begitu. tapi tadi waktu aku telpon, mama bilang perasaan itu jangan sampai mengabaikan pekerjaan dan hal lain yg nggak kalah penting. jadi sementara aku nggak bisa ninggalin kerjaan dan tugas lainnya, aku kontak-kontak beliau via telpon. thanks doanya ya :)

    ReplyDelete
  3. berarti ke rumah Irma hari minggu aja ya?

    semoga mama cepet sembuh ya, Ma..
    dulu bokap gue jg di PJNHK, tp memang kalau bisa tetep cari opini lain biar lebih mantap..
    dulu bokap coba konsul jg ke RS Cikini..

    ReplyDelete
  4. semoga mama cepat sembuh, tetapi kalau bisa Irma jangan tunda2 bertemu dengan mama karena pekerjaan. paling sedikit ketemu mama dulu dan minggu nanti disambung lagi
    berapa usia mama sekarang?

    ReplyDelete
  5. semoga mama cepat sehat lagi yaa Ma...

    ReplyDelete
  6. tetap semangat ya, Irma... percaya ke Gusti Allah aja. Salam buat mama Irma ya..

    ReplyDelete
  7. Siapa tahu akan ada miracle, Irma. Dan Mama bisa sembuh lagi. Amin.

    ReplyDelete
  8. semoga diberikan jalan yang terbaik untuk mengatasi semuanya ....

    ReplyDelete
  9. 70 tahun 4 bulan. oh ya, oma anna dah tau tante zulfikar mahadi masuk rumah sakit ?

    ReplyDelete
  10. ah.. sangat setuju dengan kalimat ini.
    kematian memang hal yang paling dekat dalam kehidupan kita. aku juga belakangan lebih suka menghabiskan waktu dengan mama papa. apalagi setelah abangku menikah dan tinggal di luar kota sementara adikku sedang belajar di luar negeri. otomatis, tinggal aku seorang di rumah. setiap saat selalu mikir, "jangan2 ini wiken terakhir bersama mereka", "jangan2 ini lebaran terakhir aku bersama mereka" dll...

    semoga mamanya Irma cepet sembuh...

    ReplyDelete
  11. doa untuk mama irma.. semoga cepat sembuh dan kembali berkumpul dengan keluarga tercinta... amin

    ReplyDelete
  12. Yakinlah Irma bahwa Allah SWT akan memberikan jalan yang terbaik untuk mama.
    Oh? saya belum dengar mengenai t. Zulfikar, terima kasih untuk beritanya, nanti saya check.

    ReplyDelete