Saturday, May 8, 2010

keroncong berdua


Kemarin irma audit di Pulogadung.  Pulangnya janjian ketemu Wahyudi di Arion.  Trus kita makan di Sederhana depan Pasar Sunan Giri.  Nyam nyam nyam, makan ayam pop ... enakk !!

Abis gitu pulang.  Lepas dari keruwetan di Pondok Gede irma nyanyi-nyanyi.  Memang selalu begitu irma kalau lagi dibonceng naik motor.  Atau nyepedah.  Biar nggak bosen sepanjang jalan.

Karena paginya dengar keroncong di bis jadi malam itu pun irma nyanyinya lagu-lagu keroncong.  Aryatiiiii .... dikau mawar di taman khayalku ... ("Aryati", karya Ismail Marzuki), Hapuslah air matamu maniss ... ("Mengapa Kau Menangis", karya Rudy Wairata), Jembatan meraaaahhh ... sungguh gagah berpagar gedung indah ... ("Jembatan Merah", karya Gesang), Melambai .... rona merona mengembang layar ... ("Bandar Jakarta", karya Ismail Marzuki), Laaaaa .... lalalalalalalaaaaaa ... boleh lupa kain dan bajuuuuu ... asal jangan kepada sayaaaaaa, lalalalalalalaoooooooo ... ("Keroncong Kemayoran", karya Isbandi), Di bawah sinar bulan purnama hati susah jadi senang ... ("Di Bawah Sinar Bulan Purnama", karya Maladi), Sepuluh tahun yang telah silam, di waktu pagi nan permai, datanglah sepucuk surat yang t'lah lama kunantikan ... ("Sampul Surat", karya Ismail Marzuki) . 

Kadang irma bisa menyanyikan lagunya secara lengkap, kadang cuma sepotong-potong aja dilengkapi dengan senandung.  Tapi lagu Bunga Anggrek dalam versi bahasa Belanda irma sama sekali nggak bisa.  Cuma ingat akhirnya aja ada kata-kata ik hou van jou.  Bram Aceh alias Bram Titaley itu memang buaya keroncong yang nggak ada matinya deh.

Di depan irma Wahyudi pun turut bernyanyi.  Atau ia sekedar mengiringi.  Tak kuncrung, tak kuncrung, ia meniru suara ukulele.  Bikin irma terkekeh di antara nyanyian.

Duh, asiknya nyanyi keroncong berdua.



2 comments: