Thursday, February 12, 2009

home


'Kenapa Cibubur ?'

Pertanyaan itu selalu kami dapatkan tiap kali irma dan Wahyudi bilang setelah menikah nanti kami akan menetap di Cibubur.  Alhamdulillah rumah kami sudah rampung.  Yaaa ... tinggal finishing dikitlah yaitu nanam rumput dan tanaman di halaman depan dan belakang.  Tapi yang lainnya, udah.  Terutama air yang mengalir jernih.

Banyak yang heran kenapa kami memilih rumah di Cibubur.  Apalagi mereka tau irma kerjanya di Kuningan dan Wahyudi di Bekasi.  Boss irma yang dulu malah selalu memprovokasi, 'Bu, di BSD aja !  Ngapain di Cibubur ?  Macet !'

Kalau macet, mana ada sih jalan ke Jakarta yang nggak macet ??  Lha si mantan boss itu ya nggak merasa terganggu dengan macet karena dia pake mobil kantor dan ... disupirin !  Jadi dia tinggal duduk dalam mobil, pasang seat belt, lalu zzzzzzzzz ... tidur sepanjang perjalanan sampai tiba di kantor.  Enak bener.

Jadi kalau si mantan boss itu nanya-nanya lagi kenapa milih rumah di Cibubur, maka irma balas nanya, 'Lha Bapak kenapa dulunya milih ... sebagai istri Bapak ?'  Dan ia pun nggak bisa jawab.

Bagi irma, memilih rumah, memilih pekerjaan, seperti memilih pasangan hidup.  Nggak bisa dijelasin kenapa.  Tapi yang jelas, hati ini merasa cenderung kepadanya.  Merasa cocok.  Merasa nyaman.  Sesuatu yang cocok bagi orang lain belum tentu cocok dengan irma.  Dan yang cocok buat irma belum tentu cocok untuk orang lain.  Intinya, perasaan ini 'klik' dengan pilihan tersebut.

Demikian pula ketika kami memilih rumah di Cibubur.  Waktu pertama kali irma kerja di Jakarta tahun 1997 dan ke Cibubur, irma suka dengan suasananya.  irma berharap suatu saat akan tinggal di sana.  Waktu perumahan ini dibuka, melihat nuansanya yang minimalis dan merah maroon, irma pun suka.  Dan kebetulan pula kami sama-sama menjatuhkan pilihan pada rumah yang sama.  Padahal baik irma maupun Wahyudi nggak pernah cerita.  Seolah-olah hati kami saling mengetahui satu sama lain.

Rumah itu adalah di mana hati kita berlabuh.  Ke mana kita selalu ingin pulang.  Meski jauh dan macet jalanan menuju ke sana.  Terserah orang lain mau bilang apa.



7 comments:

  1. Pilihan yang tepat jeng (bukan agen pemasaran the address lho aku). Deket sama rumahkyu. Cepetan punya anak. Nanti anak kita main bareng sama monyet2 jambore LOL

    ReplyDelete
  2. bener bgt ... rumah itu jodoh2an ...

    ReplyDelete
  3. yang penting bukan rumahnya, tapi suasananya didalamnya yang damai dan nyaman .... ya kan Ir.

    ReplyDelete
  4. hho.., asik tuh isinya tante!

    nice feeling :D

    ReplyDelete