Thursday, February 12, 2009

menghias kamar pengantin


irma lagi di kamar mandi waktu mendengar seorang lelaki berseru, 'Assalamu'alaikum !'  Haaa ... irma buru-buru berpakaian dan keluar.  Kiranya Manda Armand dan Ibu Yati yang datang.  Mereka masuk lewat pintu belakang.  Pintu yang biasa dipake anak-anak kost.

Manda adalah adiknya Mama.  Ibu Yati itu istrinya.  Jauh-jauh mereka datang dari Palembang untuk menghadiri pernikahan irma.  Dan ternyata hari ini mereka ke rumah untuk ... menghias kamar pengantin !

Maklum aja.  Ibu Yati itu seorang seniman.  Ia menghias sendiri kamar pengantin kedua putrinya.  Juga kamar pengantinnya sendiri.  Katanya sih, ia melukis pada dinding-dinding kamar tersebut.  Apakah ia akan menggambari kamar pengantin irma juga ?

Nggak tau.  Yang jelas karena tadi melihat rumah masih berantakan mereka malah bantu berbenah.  Menggeser-geser meja, angkut-angkut kursi, dan mengelar karpet untuk pengajian besok pagi.  Tentu irma turut membantu.  Tega aja ngebiarin mereka berdua kerja.  Mereka kan udah di atas 60 tahun usianya.  Apalagi Manda pernah kena stroke ringan.  Yang irma khawatirkan, mereka mengangkut-angkut barang-barang berat gitu nanti malah jadi sakit pinggangnya.

'Baru sekali ini dalam sejarah calon penganten - perempuan lagi ! - ngangkut-ngangkut kursi begini,' terkekeh Manda saat bersama irma memindahkan kursi panjang dari ruang tamu.  'Seharusnya kau tuh lagi dilulur, diratus-ratus.'  Ibu Yati pun menukas, 'Udah habis ini kau istirahat aja !  Capek kau nanti.  Kau kan harus kuat.  Ratusan orang akan kau salami.  Dan jangan lupa, senyum !  Biar nanti Ibu buatkan kau ramuan.'

Yah, selain seniman Ibu Yati itu juga rajin membuat aneka jamu.

Beres menata ruang tamu dan ruang tengah untuk pengajian, Manda dan Ibu Yati mulai menggarap kamar pengantin.  Komentar Manda saat melihat kamar itu hanya diisi dengan tempat tidur dan sepasang nakas di kiri-kanannya, 'Mana meja rias kau ?'

Emang kamar pengantin harus pake meja rias ya ? 

Karena irma udah menyiapkan seperangkat seprei dan bed cover batik motif klasik, Manda dan Ibu Yati pun menghias kamar dengan nuansa coklat.  Sempat Manda berseloroh, 'Jadi temanya Yogya nih ?  Mentang-mentang si Yudi orang Jawa.'  Eits salah !  Wahyudi tuh orang Pisangan.  Ibu dan Bapaknya yang asli dari Sragen, Solo.  Lagipula kalau temanya beneran Yogya, seharusnya di situ ada sepasang patung pengantin Jawa dong.  Apa tuh namanya, 'loro blonyo' ?

Tapi kalau melihat photo irma dan Wahyudi yang dipasang di hadapan tempat tidur, bener juga sih terasa ada suasana Yogya.  Photo itu diambil oleh Ela waktu kita ke Ulen Sentalu di tahun 2007.  Bagus ya.

Menjelang Maghrib kerjaan dihentikan.  Ibu Yati bilang kerjaan menghias kamar pengantin akan dilanjutkan lagi besok selesai pengajian.  Beliau akan menempatkan bunga sedap malam.  Biar kamarnya wangi.

Iya sih, wangi.  Tapi masa' itu kamar pengantin nggak bisa dikunci ?  Kita baru ngeh ternyata anak kuncinya keselip entah di mana.










9 comments: