Wednesday, October 14, 2009

profesi terhormat

 

“Bu, beli pisang Bu …”

 

Demikian seorang kakek dari jauh menyapa irma dan client yang baru keluar dari satu rumah makan terkenal di Batam.  Ia didampingi satu anak kecil perempuan.  Mungkin itu cucunya.  Lusuh pakaian mereka berdua.  Nyata benar mereka bukan orang berada.

 

Tapi mereka tidak mengemis.  Sebaliknya, mereka berusaha mendapatkan uang dengan berjualan.  Kakek tersebut memegang beberapa kantong plastik berisi pisang.

 

Client melambaikan tangan meminta kakek itu mendekati mobil kami.  “Berapa pisangnya Pak ?” client bertanya.

“Berapa sajalah Bu, asal bisa buat beli beras,” jawab sang kakek.  Ia mengangsurkan satu kantong plastik berisi tiga sisir pisang.  Kuning dan ranum.

 

“Waduh, berapa ya ?” client jadi kebingungan disuruh menentukan harga sendiri.  Akhirnya ia memberikan beberapa lembar uang lima ribuan.

 

“Alhamdulillah, semoga menjadi berkah Bu,” sang kakek menerima uang dengan takzim.

 

Irma menoleh ke arah lain.  Bukan membuang pandangan.  Tapi menyembunyikan mata yang berkaca-kaca.  Trenyuh rasanya.

 

Dengan kondisinya yang renta begitu bisa saja kakek tersebut mengemis.  Tapi ia tidak demikian.  Ia tidak meminta uang percuma.  Tapi berjualan.  Menurut irma itu lebih terhormat daripada mereka yang berpakaian rapi mengangsurkan amplop meminta sumbangan pada tiap orang yang menaiki jembatan penyeberangan di Jakarta.  Padahal mereka jauh lebih muda.  Dan kuat badannya.

 

 

 

5 comments:

  1. udah renta masih mau kerja, hebat..... sebel kalau liat badan gede gagah, eeeee.... ngemis.... sebel - ada tuh di perempatan panglima polim....

    ReplyDelete
  2. banyak mam, di jembatan penyeberangan depan sini juga ada. kalau ada razia paling kenceng larinya.

    ReplyDelete
  3. setuju! benci banget dengan orang yang masih sehat dan kuat tapi kerjanya cuma ngangsurin amplop atau ngamen2 ga jelas sambil "ngancem"

    btw, di sekitar komplek rumah juga ada kakek2 yang udah bongkok dan kakinya pincang tapi tetep jualan apa aja sambil bawa pikulan. kadang jualan daun pepaya, daun singkong, kangkung, pisang, macem2 deh.. kayaknya dari kebon sendiri. tiap ketemu kakek itu mama pasti berhenti dan beli sekedarnya trus ngasih uang lebih. gimana pun kita menghargai orang yang tetep usaha kerja dari pada ngemis...

    ReplyDelete
  4. aku juga pasti...berkaca-kaca..ehm..dan..ngasih..tanpa beli..kekkekek

    ReplyDelete