Thursday, September 2, 2010

melepaskanmu


irma, Mama, dan almarhum Papa adalah penyayang hewan.  Seringkali kami tak tega melihat kucing dan anjing yang terlantar.  Mama dan Papa sering merawat anak kucing dan anak anjing yang dibuang ke rumah kami.  Kalau irma, sering sekali bawa pulang anak kucing dan anak anjing yang ditemukan merana dalam perjalanan.  Anak kucing yang belekan matanya, anak anjing yang diikat batu di lehernya lalu dicemplungkan ke aliran air, anak kucing yang tercekik kantong plastik dan karet gelang, dan anak-anak kucing atau anjing yang disakiti lainnya. 

Pernah irma bertemu sekumpulan anak laki yang tertawa-tawa melihat anak anjing mendengking-dengking berusaha menyelamatkan diri dari tenggelam di kali kecil dekat rumah.  Di lehernya terpasang tali diberati batu.  Tiap kali anak anjing itu berusaha menepi, anak-anak lelaki itu malah mendorongnya ke tengah.  Waktu irma berteriak memarahi mereka, mereka malah balas berkata, "Teh, anjing itu haram !"  Trus, karena jilatan hidungnya dan bulunya yang basah itu merupakan najis maka jadi alasan untuk menyakitinya, begitu ???  Nggak baca Al Qur'an dengan benar ya ??  Anjing pernah menyelamatkan nabi kita.  Anjing pun bisa masuk surga.  Malah mungkin manusia yang suka menyakitinya justru akan masuk neraka.

Di rumah, anak kucing dan anak anjing yang disakiti itu kami rawat.  Dibersihkan badannya, diberi makan, susu, diobati lukanya, bahkan jika perlu dibawa ke dokter hewan.  Kami punya dokter hewan langganan dekat rumah.  Dari dia irma tau ciri-ciri hewan yang cacingan dan cara mengobatinya.  Umumnya anjing dan kucing yang berkeliaran liar di jalan mengidap cacingan.

Kadang luka yang diderita anak kucing atau anak anjing yang kami bawa pulang begitu parah hingga tak tertolong meski telah diobati dokter hewan.  Sedih rasanya.  Tapi lebih sedih lagi ketika anak kucing atau anak anjing itu telah sehat, gemuk, dan lucu, eeeehhhh diambil orang tanpa seizin kami.  Enak saja.  Dia tidak mau mengurusnya saat dekil dan sakit.  Mau enaknya saja saat sudah bersih dan cantik.

Ketika irma sedih kehilangan anak kucing atau anak anjing yang sudah lama kami pelihara, Papa biasanya menghibur dengan bilang, "Tugas kita merawat dia ketika sakit dan menyembuhkannya.  Sekarang dia udah sembuh.  Tugas kita udah selesai.  Sudah waktunya dia pergi.  Anggap aja kita perawat seperti Florence Nightingale."  Papa tau irma sangat terkesan dengan Florence Nightingale, the lady with the lamp.

Dan sekarang setelah bertahun-tahun tidak merasakan kehilangan seperti itu, irma mengalami lagi.

irma kehilangan Ucil. 

Dari tiga bersaudara - Ucil, Bellek, dan SongPut - tinggal dia yang bertahan.  Bellek mati kelindes.  SongPut hilang.  Tinggal Ucil sendirian.  Tebakan Wahyudi, SongPut diambil orang.  Karena dia putih, cantik, dan lucu.  Sedangkan Ucil loreng, dekil, dan matanya belekan.  Malah pernah matanya luka berdarah-darah seperti kena tusuk benda tajam.  Kayaknya dia abis diserang oleh kucing yang lebih besar.  Setiap hari irma dan Wahyudi membersihkan dan mengobati lukanya hingga matanya benar-benar sembuh.  Di hari Minggu yang cerah kami mandikan dia.  Setelah itu diberi tambahan susu.  Kalau sehari-hari ia cuma makan makanan kucing dan minum air keran.  Kami tidak pernah memberinya makanan sisa karena memang kami tidak pernah masak atau beli makanan berlebihan.

Lama kelamaan Ucil jadi makin sehat, gemuk, dan lucu menggemaskan.  Kaki-kakinya pendek berkaus kaki.  Bukan berarti dia pakai kaus kaki beneran sih.  Tapi karena keempat ujung kakinya berbulu putih jadi ia seperti pakai kaus kaki.  irma paling suka melihatnya jalan mengendap-endap di halaman depan.  Lalu tiba-tiba ia menerkam rumpun tanaman.  Kasihan, nggak ada SongPut lagi jadi dia main sendirian.  Kadang-kadang irma ajak dia main, becanda dengan tali yang diputar-putar di atas kepalanya.  Memanggil-manggilnya dengan panggilan berima, "Ucil kecil mungil dekil tengil."

Lalu Wahyudi akan menyambung, "Bangil, ekornya kayak buntil."
Hahaha, ekornya Ucil memang lucu.  Pendek bulat seperti ekor kelinci.

Udah beberapa hari ini Ucil nggak kelihatan.  Padahal tiap kali waktunya makan ia selalu berdiri di depan pintu di barisan paling depan.  Kadang-kadang ia meringkuk, merapat ke lantai untuk menghindari serangan kucing-kucing yang lebih besar.  Tapi udah beberapa hari ini tiap kali kasih makan kucing-kucing baik pagi maupun malam, Ucil nggak pernah ada.  Siang pun ia tak terlihat.  Padahal biasanya kalau hari panas begitu ia berteduh di teras atau carport.

Hingga tadi pagi saat melepas Wahyudi berangkat kerja, irma lihat Ucil berjalan di belakang seorang tetangga yang sedang berjalan-jalan pagi.  Ibu itu tinggal selang beberapa rumah dari rumah kami.

"Ucil, Ucil," panggil irma.

Ucil bergeming.  Ia tetap mengikuti ibu tetangga itu.  Lupakah ia pada irma ??

Ibu tetangga itu membungkuk.  Membelai Ucil, menggendongnya, lalu berjalan pulang ke rumahnya.  irma terperangah.  Setahu irma ibu itu bukan penggemar kucing.  Malah ia seringkali melarang anaknya main-main dengan kucing di rumah kami.  Tapi kok, sekarang malah kebalikannya ???

Air mata mengambang di pelupuk mata irma.  Ada rasa tidak rela dalam hati.  Teringat bagaimana kami merawatnya saat matanya sakit.  Memandikannya, memberinya makan.  Dulu sewaktu ia kotor dan dekil, nggak ada satupun tetangga yang mempedulikannya.  Sekarang setelah ia bersih dan sehat begitu, mereka mengambilnya dari kami.

Dan kata-kata Papa pun terngiang di telinga, "Tugas kita merawat dia ketika sakit dan menyembuhkannya.  Sekarang dia udah sembuh.  Tugas kita udah selesai.  Sudah waktunya dia pergi."

Kami ibarat orang tua dan kucing-kucing yang kami rawat tak ubahnya anak-anak.  Suatu saat anak-anak itu akan menjadi dewasa dan menentukan jalan hidupnya sendiri.  Tapi tetap saja irma merindukan saat membelai bulu-bulu halus sepanjang kepala dan punggungnya.

Ucil, aku kehilangan kamu.  Kuharap kamu baik-baik saja, sehat dan senang selalu di rumah yang baru.










13 comments:

  1. salut buat Irma yg penyayang binatang, sampai anjing pun dirawat.
    Jangan lupa untuk membersihkan dirimu dari najis yg ada pada anjing ya Ir sesuai tuntunan agama juga, pasti Irma juga tahu lah :)

    ReplyDelete
  2. ya iya lah, kalau nggak mana bisa sholat dan ibadah lainnya

    ReplyDelete
  3. barangkali hikmahnya sekarang, irma kan lagi hamil biar jauhjauh deeh dari virus tokso babynya irma.. kan bentar lag juga ada yang harus diurusin dengan sepenuh hati dan waktu: sang baby tersayang.. :)

    ReplyDelete
  4. he eh, wahyudi pun bilang begitu. ucil tau bentar lagi di rumah bakalan ada baby jadi ia merasa lebih baik ia pergi.

    but still I miss her *sigh*

    ReplyDelete
  5. aah so sweet.. *yee si ambu mah malah bikin tambah sedih lagi, janganjangan...*

    ReplyDelete
  6. ... please release me let me go, 'cause I don't love you anymore ...

    doooh, sedihnya :-((

    ReplyDelete
  7. iiiiiiiiiiiiih bener2 ya tetangga yang maen serobot peliharaan orang
    kesel deh

    ReplyDelete
  8. mba Irma , saya juga punya hobby yg sama , tp khusus kucing. kalau mengobati kucing yang cacingan gimana ya mbak.. , n kucing mba Irma khan banyak gimana ngurusni " poeppy " nya..???

    ReplyDelete
  9. ya pake obat cacing. bisa pake obat cacing yang bisa dibeli bebas di apotik-apotik tapi diencerin karena dosis untuk kucing jauh lebih sedikit daripada dosis untuk manusia. kalau masih cacingan juga, ya bawa ke dokter hewan nanti dikasih obat cacing khusus untuk kucing. tiap 6 bulan kucing harus dikasih obat cacing untuk pencegahan.

    mengenai pupnya, kalau kucingnya nggak dibiasain pup di kotak pasir yang pasirnya secara rutin diganti, ya harus dikubur pupnya biar nggak jadi polusi. jangan lupa untuk selalu pakai sarung tangan dan kemudian cuci tangan setelah ngurusin pupnya si mpus :D

    ReplyDelete
  10. ya pake obat cacing. bisa pake obat cacing yang bisa dibeli bebas di apotik-apotik tapi diencerin karena dosis untuk kucing jauh lebih sedikit daripada dosis untuk manusia. kalau masih cacingan juga, ya bawa ke dokter hewan nanti dikasih obat cacing khusus untuk kucing. tiap 6 bulan kucing harus dikasih obat cacing untuk pencegahan.

    mengenai pupnya, kalau kucingnya nggak dibiasain pup di kotak pasir yang pasirnya secara rutin diganti, ya harus dikubur pupnya biar nggak jadi polusi. jangan lupa untuk selalu pakai sarung tangan dan kemudian cuci tangan setelah ngurusin pupnya si mpus :D

    ReplyDelete
  11. terimakasih Mba, masukannya sdh saya coba dan TOOKCEERRR..!!
    Mba punya facebook ? gabung yuks di : perkumpulan kucing domestic indonesia ( PKDI ) dan Indonesia Peduli kucing ( IPK ) , pengalaman mba bisa jd saran , masukan atau sekedar mendengarkan mereka yg peduli kucing domestic , seru dech Mba n kadang ada jg yg konyol ,, tp gak papa demi menyebarkan kebaikan untuk si ucing yg terlantar , yg udah sayang makin sayang ,peduli dan tau cara merawatnya , yg baru punya dikit jd pengen nambah pelihara ucing , yg belum punya jd pengen pelihara ucing. see u there . salam

    ReplyDelete