Sunday, June 24, 2007

mimpi yang kubenci

 

Dalam mimpiku aku pergi mengikuti seorang teman ke tempat pengrajin batik.  Melihat ia memproses batik lawas menjadi sepatu.  Temanku pesan banyak.  Aku hanya pesan dua.  Temanku itu istri seorang pengusaha.  Terang aja uangnya banyak.  Mau beli berapapun ia bisa.

 

‘Selesai jam berapa ?’ tanyaku.  Pengrajin itu bilang paling cepat jam dua siang.  Aku panik.  Pesawatku kembali ke Jakarta jam lima sore.  Berarti jam dua aku udah harus kembali ke penginapan untuk siap-siap berangkat ke bandara.  Cukup nggak ya waktunya ?

 

Handphoneku bunyi-bunyi.  Dari Wahyudi.  Pasti dia cari-cari.  Tadi pagi aku pergi tanpa bilang padanya.  Dia bersama anggota rombongan lain.

 

‘irma di mana ?’ tanyanya.  ‘Aku di tempat batik,’ kataku.  ‘Aku ke sana ya,’ Wahyudi bilang.  Aku terangkan tempat pengrajin batik tersebut.  Tidak ada jawaban.  Hening.  ‘Yudi ?  Yudi ?  Yudi !’ aku memanggil di telpon.  Tidak ada suara. 

 

Suara pintu terbuka.  Seseorang menghampiriku.  ‘Aku mencarimu,’ katanya.  Ia datang diiringi dua orang mahasiswanya.  Aku terperangah.  Kenapa dia yang datang ?  Bukankah sudah kulepas ia menjadi milik orang lain.  Tak lagi kuusik hidupnya sejak ia memutuskan untuk pergi.  Kenapa selalu ia yang datang dalam mimpiku.  Apakah masih ada urusanku dengannya yang belum terselesaikan ? 

 

Tuhan, Engkau tau aku sayang padanya.  Tolong jaga ia, di mana pun ia berada …

 

6 comments:

  1. mungkin dia lagi inget sama irma..

    o ya semalem aku mimpi ketemu irma. trus kita pergi ke tempat wisata gitu. tapi aku heran, koq kita ga bawa sepeda ya. hehehe ada2 aja ya mimpi

    ReplyDelete
  2. mungkin karena berat, jadi nggak dibawa. tapi kalau dinaikin trus digenjot, kan jadi nggak berat, hehehe :D

    ReplyDelete
  3. Kalo mimpi ketemu nani ga benci kaaan ? :D

    ReplyDelete
  4. tergantung ni, kalau di mimpinya nani lagi jutek mau mentung irma pake gagang sapu ... ya nggak suka lah :p

    ReplyDelete