Thursday, April 8, 2010

BBmu, harimaumu

 

Kemarin di kantor ada pengarahan dari manajemen mengenai profesionalisme dalam bekerja.  Awalnya ada komplain dari klien.  Ia mengeluhkan auditor yang ditugaskan ke tempatnya tidak profesional, tidak serius dalam melakukan audit karena selama audit dia lebih asik dengan Blackberrynya daripada berinteraksi dengan klien.  Bahkan saat klien berbicara dengannya pandangannya tidak beralih dari layar BB.

 

Jelas klien merasa tidak dihargai.  Ia melayangkan surat komplain ke pimpinan perusahaan kami minta sikap auditor diperbaiki atau lebih baik lagi kalau auditornya diganti.  Yang bikin manajemen panik kebakaran jenggot, yang komplain ini adalah klien besar.  Satu grup perusahaan ternama dengan banyak anak perusahaan.  Bahaya kalau sampai klien ini memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dan pindah ke badan sertifikasi lain.

 

Yang bikin manajemen kesal adalah, auditor yang dikomplain adalah auditor senior dengan masa kerja bukan sebentar.  Sudah lebih dari sepuluh tahun ia menjadi auditor.  Di kantor pun posisinya sekarang adalah Deputy General Manager.  Masa’ udah bekerja segitu lama masih nggak bisa bersikap yang benar di hadapan klien ?

 

Karena itu manajemen tidak ragu-ragu memberikan tindakan tegas terhadap auditor tersebut.  Emang enak, ditegur keras di hadapan semua karyawan ??

 

 

 

9 comments:

  1. woalaaaaah....kalo saya jadi kliennya pasti merasakan hal sama :D

    ReplyDelete
  2. Wwwwaaaaa... kadang BB dan FB-nya itu memang bisa bikin ketagihan siyy, sampai-sampai mengalahkan perhatian ke bos atau klien besar. Baguslah ditegur, supaya dia balik ke 'dunia nyata' :))

    ReplyDelete
  3. he eh ca, kalau irma yang jadi kliennya, itu BB bakalan irma lempar keluar jendela ;D

    ReplyDelete
  4. oleh karena itu sampai sekarang saya tidak tertarik pake BB..

    ReplyDelete
  5. wahahaha...sadiiisssssssss
    aku pake BB tapi alhamdulillah blom sampe bikin "asik sendiri" :D

    ReplyDelete
  6. wheii syukurlah, masih menjejak dunia nyata ;D

    ReplyDelete
  7. saya kira cuman orang tua kayak oma aja yang sama sekali tidak tertarik BB, kok jadi kayak budak BB *maafuntukyang berBBria*, dimana saja, kapan saja BB harus dilirik hehe. Irma dan Aryo, welcome to my club, walaupun beda generasi

    ReplyDelete
  8. ckckck.. tanpa bb aja orang udh suka asyik sendiri apalagi yg bb-an ya.. benar2 suatu fenomena! :)

    ReplyDelete