Thursday, April 22, 2010

kukurilingan nyari obat

 

Waktu cek ke dokter spesialis kandungan, dokter temukan indikasi perdarahan pro ... apa gitu istilahnya pokoknya itu potensi terjadi flek.  Jadi dokter resepkan obat penguat kandungan.  Selain berpesan agar irma nggak kecapean.

Ternyata di apotek rumah sakit tempat dokter praktek obat itu nggak ada.  Adanya yang dosis lebih tinggi.  Jadi apotek kasih salinan resep untuk irma tebus di apotek lain.

Besoknya irma cari-cari obat tersebut.  Berbekal nama-nama apotek besar yang Teteh rekomendasikan.  Ealah ... nggak ada satupun dari apotek-apotek besar itu yang punya !  Di Apotek Rini Rawamangun yang selama ini jadi andalan irma pun nggak ada. 

Putus asa irma lalu telpon Teteh.  Teteh bilang coba telpon ke apotek rumah sakit tempat dokter praktek lagi aja.  Mungkin mereka bisa bantu carikan.  irma lalu menuruti saran Teteh tersebut.

Dengan suara memelas irma cerita kepada petugas apotek rumah sakit bahwa irma udah cari obat itu ke mana-mana bahkan apotek besar di Jakarta tapi obatnya nggak ada juga.  Petugas tersebut berjanji ia akan menghubungi dokternya irma untuk menanyakan alternatif obat lain.  Sekitar setengah jam kemudian ia menelpon irma.  "Bu, kata Bu dokter, obatnya ada di rumah sakit ..." ia menyebut nama satu rumah sakit di Depok.

Penuh rasa syukur irma ucapkan terima kasih sebelum menutup telpon.  Sore pulang kantor irma segera menuju rumah sakit yang di Depok itu.  Ternyata itu rumah sakit bersalin kecil.  Letaknya di jalan kecil menuju studio alam TVRI.  Nggak ada kendaraan umum yang lewat sana kecuali ojek.  Berhubung irma nggak suka naik ojek jadi irma memilih jalan kaki aja dari jalan besar.  Lumayan, sekitar 500 meter.

irma langsung menuju instalasi farmasi.  Petugas di sana membaca salinan resep, mengecek stock persediaan obat, dan berkata, "Bu, obatnya cuma ada 14.  Kurang satu.  Ini dokternya kan resepkan 15.  Nanti saya buatkan salinan resep untuk Ibu beli kekurangannya ya."

Pffff ... irma hembuskan napas lega.  Nggak pa-pa deh kurang satu, yang penting udah dapat obatnya.

Beres urusan pembayaran di kasir irma kembali lagi ke instalasi farmasi untuk mengambil obat.  Haaa ... ternyata nama obatnya CYGEST 200 !  Terang aja tadi irma tanya ke apotek mana-mana mereka pada nggak punya karena irma bilang nama obatnya CYBECT 200.  Itu yang irma baca di salinan resep dari apotek rumah sakit.  Hiyyalaaaaaaaaahhh ........... makanya jangan sok tau baca-baca resep !

Sambil jalan kaki kembali ke jalan besar irma kirim sms ke Wahyudi yang lagi di Jepang, cerita tentang ketololan irma hari itu.  Di akhir sms irma bilang, "Hiks hiks sedih banget, suami lagi jauh begini aku musti kudu kukurilingan nyari obat sendiri."

Balas Wahyudi, "Maaf ya.  Nanti kalau aku udah di sana akan aku ganti."

Ganti apa ?  Kukurilingannya ???

 

 

4 comments:

  1. wahyudi ntar kukurilingan napak tilas rute irma cari obat tea mereun yaa :D
    jaga kondisi yaa bumil jgn gagah teuing ;)

    ReplyDelete
  2. nggak sih bu, cuma ngarasa jagjag :D

    ReplyDelete
  3. hehehehe.... rasanya sengsaraaaaa gitu ya Ir... hehehehe..... dijaga ya, mudah-mudahan fleg-nya gak banyak...

    ReplyDelete