laki, atau perempuan ?

 

"Bayinya laki atau perempuan ?"

Itu tuh, pertanyaan tipikal yang seriiiiing sekali dialami ibu hamil.  Termasuk irma sekarang.  Dan irma selalu jawab, "Belum tau."  Lhaa baru lewat tiga bulan gini, ya belum ketahuanlah.  irma sendiri nggak terlalu tertarik untuk mengetahui jenis kelaminnya.  Yang penting dia sehat.  Dan happy tentunya.

Tapi Wahyudi rupanya penasaran sekali akan hal ini.  Tiap kali irma pulang periksa dokter kandungan, selaluuuuuuu ditanyainnya, "Laki atau perempuan ?"  Bahkan waktu irma menunjukkan cetakan hasil USG sepulang pertama kali periksa kandungan, pertanyaan itu udah diajukannya.  Ya belum taulah, masih sebesar kuaci gitu.

Rupanya Wahyudi penasaran karena di pabriknya beredar mitos bahwa kalau bapaknya badung, anaknya laki-laki.  Kalau bapaknya alim, anaknya perempuan.  Rekan-rekan kerjanya menganggap Wahyudi masuk kategori yang kedua, jadi mereka bilang anaknya pasti perempuan.  Tapi Wahyudi merasa anaknya laki-laki.  Kenapa ?

"Abisnya sekarang aku suka sekali mobil-mobilan."

irma mengerutkan kening dengar analisanya.  Perasaan memang sejak dulu deh Wahyudi tuh suka mobil-mobilan.  Tiap kali kami jalan-jalan dan lewat toko mainan, pasti Wahyudi berhenti untuk melihat-lihat.  Kalau ada mobil-mobilan yang dia suka (biasanya sih VW beetle atau truk Isuzu, produk pabriknya), akan dia beli.  Dah berapa ya koleksinya di rumah ?  Sayang koleksinya nggak terlalu terawat karena sering jadi korban bantingan keponakan-keponakannya.

"Bukannya memang dari dulu kamu sukanya mobil-mobilan ?" irma bilang seraya mengelus perut yang mulai membuncit.  "Lagipula kalau adik kecil ini perempuan, emangnya kamu sekarang bakalan suka boneka barbie ???"

Kebayang nggak sih sama kalian kalau om bewok itu main boneka barbie ???