Thursday, March 12, 2009

win-win solution

Dalam perjalanan pulang dari audit di Citeureup kemarin irma bahas tentang kalibrasi dengan seorang teman auditor.  Standar mensyaratkan bahwa alat ukur untuk memverifikasi produk harus dikalibrasi terhadap standar bermampu telusur nasional atau internasional.  Tapi seringkali biaya kalibrasi itu jauh lebih mahal daripada harga alat ukurnya.  Seperti stopwatch.  Harga alatnya cuma lima puluh ribu rupiah.  Biaya kalibrasinya, tiga ratus ribu rupiah.  Makanya seringkali client merasa berat untuk melakukan kalibrasi.

'Ya udah Pak, kalau gitu Bapak beli alat ukur yang harganya jauh lebih mahal daripada biaya kalibrasi,' celetuk teman auditor tersebut.  'Kan yang jadi masalah kenapa biaya kalibrasi lebih mahal daripada beli alat baru.  Kalau harga alatnya lebih mahal, nggak jadi masalah lagi kan ?  Makanya beli stopwatch keluaran tag heuer.'

Kita ketawa dengar analisa tersebut.  Gini deh, kalau udah capek seharian kerja jadi aneh-aneh omongannya.

Topik pembicaraan kemudian berganti.  Kita bahas tempat tinggal.  Tau sekarang irma tinggal di Bekasi sedangkan kantor di Kuningan, teman auditor itu pun komentar, 'Busset, nggak kurang jauh ?  Emang suami kerja di mana ?'  Di Bekasi juga.  Komentarnya, 'Lho kok bukan suaminya yang mendekatkan diri ke tempat kerja istrinya ?  Tega bangett deh suami elo, Ma !'

Teman auditor tersebut memberi contoh.  Kakaknya kerja di Bogor.  Suami kakaknya, kerja di Kemang.  Mereka tinggal di Bogor.  Jadi sang istri nggak perlu menempuh perjalanan jauh untuk bekerja.

'Tapi di Bekasi ini cuma sementara kok.  Rencananya bulan depan kita udah tinggal di rumah kita di Cibubur,' cerita irma.

Lalu teman auditor itu ketawa ngakak.  'Bagus !  Bagus !  Penyelesaian yang bagus sekali.  Jadi adil kan, dua-duanya sama-sama jauh ke tempat kerja.  Bener-bener win-win solution banget !'

Hahahaha, bener juga ya !

 

 

3 comments:

  1. ngobrol-ngobrol setelah pulang kerja itu, memang menyenangkan... ramai, seperti rasa nano-nano

    ReplyDelete
  2. he eh, kadang pembahasannya pun nglantur ke mana-mana :D

    ReplyDelete
  3. Ya emang kalo alat ukurnya yang lebih mahal kan gak gitu robah kalibrasinya sampe kadaluarsa, lain sama alat ukur yang biasa. Emang biasanya ongkos kalibrasi nganggap harga alat yang dikalibrasi sekelas itu

    ReplyDelete