Tuesday, April 21, 2009

Pak Don - a humble traveler

irma nggak ngikutin sejak awal talk show yang dipandu Farhan hari Sabtu siang di Adi Wastra Nusantara 2009.  irma kira Pak Don - nara sumber yang sedang diwawancarai Farhan - hanyalah seorang pengembang kerajinan Nusantara.  Saat itu beliau bercerita tentang tenunan Baduy.  Ia ceritakan juga kehidupan suku Baduy.  Bagaimana sederhana kehidupan masyarakat tersebut.  Pak Don berpesan agar para buyer membayar lunas saat mengambil hasil tenunan mereka.  Jangan hanya membayar DP atau malah bayar belakangan.  Pak Don pun kemukakan keprihatinannya akan penggunaan bahan kimia dalam pembuatan tenunan tersebut.  Ini pengaruh dari masyarakat kota.  Padahal dulu suku Baduy selalu menggunakan bahan pewarna alam.  Yang ia khawatirkan, penggunaan bahan kimia tersebut mulai menimbulkan gangguan ISPA di kalangan penduduk Baduy.  (ISPA = Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Di akhir talk show ditunjukkan photo-photo perjalanan Pak Don.  Baru tau ternyata Pak Don seorang traveler !  Bukan cuma seputar Indonesia, beliau telah berkeliling banyak penjuru dunia.  Saat itu photo yang ditunjukkan adalah saat beliau berkelana ke Santiago.  Selain jalan kaki - yang bikin kakinya melepuh dan sepatu hancur - beliau juga bersepeda.  Duh, senangnya keliling dunia dengan bersepeda !

Pak Don juga sering menemani wisatawan asing melancong di Indonesia.  Ternyata, beliau tidak meminta bayaran untuk jasanya ini.  Saat ditanya oleh Farhan kenapa, jawabnya, 'Kalau saya meminta bayaran, berarti saya mengharapkan pamrih.'  Para penonton pun bertepuk tangan keras untuknya.

Tujuan Pak Don sederhana saja.  Ia hanya ingin memperkenalkan Indonesia ke masyarakat dunia.  Saat Farhan bertanya tempat paling indah yang pernah ia kunjungi selama ia berkelana ke seluruh penjuru dunia, jawabnya adalah sebuah pantai di pulau Kei Kecil di kepulauan Maluku.  Pantai berpasir putih yang masih natural.  Indah dan menentramkan dipandang mata.  Bukan cuma Pak Don yang berkata demikian, bahkan penulis Lonely Planet pun memiliki pendapat yang sama.

Maka tak heran jika Farhan menutup talk show siang itu dengan berkata, '... ternyata, nggak usah jauh-jauh mencari tempat yang terindah itu.  Nyatanya tempat itu ada di negeri kita sendiri, Indonesia ...'

 

 

6 comments:

  1. waktu acara diskusi 'the hidden paradise' beberapa waktu lalu, pak don juga menunjukkan slide-slide dan film tentang suku badui. wow, kalo pun beliau bicara seharian tentang suku itu, rasanya aku nggak bakal bosen deh. kereeeen, sekali! kapan2 beliau aku undang untuk ngisi di travel writing class aahhh...

    ReplyDelete
  2. sayang saya tidak sempat menghadiri talk show itu, jadi "laporan" Irma sangat membantu. TFS

    ReplyDelete
  3. '... ternyata, nggak usah jauh-jauh mencari tempat yang terindah itu. Nyatanya tempat itu ada di negeri kita sendiri, Indonesia ...'
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    SETUJU !!!!
    orang bilang Phuket/ Phi-phi island adalah pantai terindah se-Asia Tenggara, tapi kalo menurutku pantai-pantai di Belitung jauh lebih indah dan menhirnya jauh lebih menakjubkan....

    ReplyDelete
  4. Yup ! Om Don emang 'inspiring' banget...my idol since I was a kid...
    klo gw dibilang kerjaannya keluyuran ....ya krn terinspirasi beliau semasa beliau masih bertugas di Tabloid Mutiara...dan gw seneng bertemu secara langsung dg beliau beberapa waktu lalu...
    Orang Indonesia klo sampe bilang di negara ini gak ada tempat yg indah berarti 'mainnya' belom jauh....hehehhhe

    ReplyDelete
  5. he eh, kayaknya orang Indonesia banyak jalan-jalannya dari mall ke mall deh :D

    ReplyDelete