Monday, September 28, 2009

Tuhan menegurku melalui mimpi

 

Kebiasaan jelek irma kalau ngambek adalah, irma tahan mendiamkan orang yang bikin irma kesal itu berlama-lama.  Seperti minggu lalu waktu irma kesal sama Wahyudi.  Seharian itu irma mendiamkannya.  Bahkan menjelang tidur pun irma tetap diam.

Lalu irma mimpi.  Mimpi kalau kita menginap di satu hotel.  Ketika itu irma sedang tugas keluar kota.  Karena pabriknya sedang libur jadi Wahyudi turut.  Saat check-in resepsionis mengatakan bahwa kamar yang dipesan kantor irma belum siap.  Jadi untuk sementara mereka menempatkan irma dan Wahyudi di salah satu kamar.  irma diminta untuk ke resepsionis lagi nanti.

Sejam kemudian irma turun ke lobby.  Waktu di lift baru ngeh kalau lift tersebut hanya berhenti di lantai-lantai bernomor genap dan lobby.    Sampai di resepsionis, petugas di sana mengatakan kamar irma udah siap.  Kamar no 199a.  Dari lobby tinggal naik satu lantai pakai tangga.  irma pun menuju ke sana.

Ternyata, itu bukan kamar.  Lebih mirip barak atau bangsal rumah sakit dengan 8 tempat tidur berimpit-impitan.  Hanya satu tempat tidur disediakan untuk irma.  Lalu Wahyudi tidur di mana ?  irma pikir kami harus pindah hotel.

Tapi irma tidak ingat kamar sementara yang tadi disediakan oleh resepsionis.  Benar-benar lupa.  Dan irma pun kesulitan menghubungi Wahyudi karena handphonenya rusak, sehingga deringnya tidak aktif.  Hanya bisa silent mode dengan nada getar.  Tapi Wahyudi sedang tidur waktu irma meninggalkannya di kamar.  Bagaimana dia tahu kalau irma menelponnya ?

Panik irma menelponnya berulang-ulang.  Hingga akhirnya Wahyudi menjawab.  "Aku di kamar 73," katanya dengan suara mengantuk.  "Lantai 7 kamar no 3."  irma bergegas ke lift.

Tapi kan lift itu hanya berhenti di lantai bernomor genap.  irma turun di lantai 8, berharap dari sana ada tangga ke lantai 7.  Tidak ada.  Naik lift lagi, irma turun di lantai 6.  Nggak ada juga tangga ke lantai di atasnya.  Jadi bagaimana caranya irma ke lantai 7 ?  Panik, irma pun menangis.

Terisak-isak irma terjaga dari mimpi.  Langsung irma merapat ke Wahyudi.  "Ada apa ?" tanyanya.  "Ngg ... aku mimpi nggak enak," jawab irma.  "Mimpi apa ?" tanya Wahyudi lagi.

Jeda sesaat sebelum irma berkata, "Aku mimpi nyari-nyari Yudi tapi nggak ketemu.  Aku takut sekali."

"Sssshh ... sini, aku di sini," Wahyudi menarik irma ke pelukannya.  "Nggak ada apa-apa.  Itu cuma mimpi."  Lalu kami pun melanjutkan tidur.

Sejak itu irma berjanji tidak akan lagi mendiamkannya meskipun hati kesal.

 

 

 

5 comments:

  1. ckckck... bisa inget mimpinya sampe segitu detilnya?

    ReplyDelete
  2. anehnya kalau mimpi nggak enak bisa teringat sampai detil bangett

    ReplyDelete
  3. sebaiknya masalah selesai sebelum matahari terbenam (itu nasehat orang tua :D )

    ReplyDelete
  4. pelajaran juga buat yg lain.... :)
    tks

    ReplyDelete