Tuesday, July 27, 2010

bukan jalan-jalan biasa

 

"Mas, bojomu hobby ne opo, selain kucing ??"

Selang dua rumah di sebelah kiri kami ada tetangga baru pindah.  Satu keluarga kecil terdiri dari ayah, ibu, dan putranya yang berusia satu tahun.  Sejak awal pindah sang suami cepat akrab dengan para penghuni lain.  Termasuk dengan Wahyudi.  Mungkin karena mereka sama-sama ketiban tugas dari pengurus RW untuk memverifikasi laporan keuangan.

Sekali waktu sang suami bertanya pada Wahyudi, "Mas, Mbak Irma ikut arisan nggak ?"

Jawab Wahyudi, "Nggak."

Sang suami terkekeh.  "Hehehe, sama.  Bojoku juga ndak ikutan.  Nggak mau dia."

Sejak awal pindah ke sini tetangga rumah sebelah kanan emang seriiiiiing banget ngajakin irma ikutan arisan RT.  irma nggak ikut karena pernah sekali waktu ikut kumpul-kumpul dengan para ibu-ibu itu, nggak nyambung kesukaan irma dengan mereka.  Tiap kali ngumpul-ngumpul selalu mereka nyanyi-nyanyi karaokean.  Malah sampai nyewa organ tunggal segala.  Males banget.  irma nggak suka kumpul-kumpul berisik gitu (eh tapi kalau berisik kelas reguler sih, lain.  hihihi).

Pernah irma bertemu tetangga baru itu dan dikenalkan dengan sang istri.  Orangnya ramah dan nggak banyak ngomong.  Kalau nggak salah, sang istri berprofesi sebagai arsitek free-lance.  Rumah yang mereka tempati merupakan hasil desainnya. 

Sepintas irma lihat, ada kesamaan antara irma dengan sang istri tersebut.  Sama-sama nggak suka ngumpul rame-rame.  Lebih senang kerja solitaire di tempat yang tenang.  Kita juga sama-sama nggak mau ngusilin urusan orang lain.

Mungkin karena itu sang suami pengen istrinya bergaul sama irma.  Makanya dia nanya kepada Wahyudi apakah irma punya kegemaran lain selain kucing.

Jawab Wahyudi, "irma suka jalan-jalan."

"Wah, itu sih kesukaan semua perempuan," gitu komentar sang suami.

"Eits, jangan salah.  Jalannya ke mana dulu," ujar Wahyudi.  Mungkin dikiranya irma jalan-jalan dari mall ke mall sebagaimana layaknya perempuan lain suka.  Lalu Wahyudi cerita tentang tempat-tempat yang pernah irma kunjungi, plus photo-photo dan tulisan yang irma buat.  Yang paling seru, tentunya waktu nyepedah dari Ujung Genteng ke Cikepuh itu dong.

Sang suami ternganga-nganga dengar penjelasan Wahyudi.  Sebelum pamit pulang ke rumahnya ia berujar, "Wah bukan jalan-jalan biasa."

Huehehehehe, entah apa yang akan ia ceritakan ke istrinya.

 

 

 

4 comments:

  1. huakakaka... jangan disebutin soal sepedahan yang uka-uka itu dwooonk..!!

    ReplyDelete
  2. hahahaha, justru itu yang paling berkesan. benar-benar tak terlupakan deh :D

    ReplyDelete
  3. yang ini lain dwong.......
    berisik cela-celaan dan berbuat salah itu yang bikin kangen..... tul gak Ir? :)

    ReplyDelete