Thursday, December 18, 2008

balas dendam

 

‘… this is the six thirty report and this is irma agustina with the news.  First, the headlines …’

 

Pertama kali kenal pelajaran bahasa Inggris waktu SMP, irma langsung suka dengan bahasa itu.  Dengan mengerti bahasa Inggris seolah-olah dunia terbuka luas di hadapan irma.  irma jadi mengerti buku-buku yang selama ini waktu irma SD cuma bisa irma lihat gambar-gambarnya aja kalau nunggu Mama di British Council.  Bukan, bukan Mama yang ke British Council.  Tapi irma nunggu Mama jemput sepulang sekolah.  Daripada bengong di sekolah mendingan irma ke perpustakaan British Council yang ada dekat SD irma.

 

Merasa pelajaran bahasa Inggris di sekolah kurang, irma minta ke Mama agar irma bisa ikutan les.  Alhamdulillah, Mama mengizinkan.  Memang kedua orang tua irma nggak pernah pelit kalau untuk pendidikan.  Selalu yang terbaik yang diusahakan untuk anak-anaknya.  Demikian pula dengan les.

 

Karena ikut les jadi pengetahuan bahasa Inggris irma lebih unggul dibandingkan teman-teman di kelas.  Waktu irma kelas 2 SMP, guru bahasa Inggris mengikutsertakan irma dalam seleksi English News Contest.  irma berlatih meniru gaya pembaca berita bahasa Inggris di TVRI program 2.  Berulang kali di hadapan kaca irma berlatih, ‘… this is the six thirty report and this is irma agustina with the news.  First, the headlines …’  Sayang, irma nggak lolos seleksi.  Yang dipilih mewakili sekolah kami adalah siswi lain yang pernah tinggal di Australia.  Bahasa Inggrisnya nggak jauh beda dengan native speaker.

 

Kecewa, irma jadi makin giat belajar bahasa Inggris.  irma fokuskan pada membuat karangan, mungkin karena irma suka menulis.  Semester berikutnya irma ikutan seleksi lagi.  Kali ini untuk mengikuti English Speech Contest.  Horeeee ... irma lolos seleksi !  Anak pindahan dari Australia itu malah nggak lolos.  Ibu guru bahasa Inggris bilang, irma lebih memiliki karakter.  Gimana nggak, irma berpidato dengan gaya seorang orator.  Tanpa membaca teks dan mimik muka turut ‘bicara’.  Penuh ekspresi.  Menatap mata penonton satu per satu.  Menyihir mereka hingga akhir pidato. 

 

Dan … irma menang !  Juara 1 tingkat SMP se-kotamadya Bandung.  Senang sekali rasanya saat menerima piala yang tingginya mencapai pinggang.  Lebih bangga lagi saat irma diminta mengulang pidato karangan irma tersebut di hadapan Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat.  Lalu saat kepala sekolah mengacungkan piala tersebut waktu upacara bendera hari Senin pagi, tepuk tangan pun membahana dari seluruh penjuru lapangan basket.  OH senangnya !  Pengakuan ini lebih daripada yang pernah teman-teman berikan kepada anak pindahan Australia itu (mungkin karena dia nggak menang English News Contest).  Bahkan bapak kepala sekolah pun menepuk-nepuk bahu irma.  Padahal baru minggu sebelumnya ia memarahi irma karena irma melompat-lompat jejeritan di taman depan kantornya.

 

Senangnya, dendamku terbalas sudah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4 comments:

  1. Kirain dendam apaan gitu Ma...
    Kalo dendam ini mah bagus... bagus...

    ReplyDelete
  2. irma emang badung ya.................:)

    ReplyDelete
  3. ih..senangnya...punya prestasi begitu... wah..mantaap kali! Prestasi dalam kehidupan..

    ReplyDelete
  4. huehehehehehehe ...... waktu SMA malah pernah diancam mo dikeluarin karena nari tortor di atas meja. padahal aku cuma mo nunjukin aja lho, tari tortor itu kayak gimana :D

    ReplyDelete