Wednesday, November 14, 2007

Gunung Api Banda

 

 

 

 

“…… tidak ada gunung api yang mati.  yang ada ia tidur beristirahat.  suatu saat ia akan bangun kembali ……”

 

Itu kata-kata yang pernah irma dengar dari seorang vulkanologi – ahli gunung api.  Saat mengunjungi Museum Geologi Bandung pun irma pernah membaca penjelasan mengenai gunung api.  Ada 3 klasifikasi gunung api.  Kategori A : gunung api yang aktif meletus sejak tahun 1600an, kategori B : gunung api yang tidak lagi meletus sejak tahun 1600an, dan kategori C : gunung api yang tidak jelas lagi sifat gunung apinya.    Link  

Gunung Api Banda yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’ – jalur gunung api aktif - termasuk dalam kategori A.  Tercatat letusan besar pernah terjadi di tahun 1614, 1720, 1810, 1891, dan terakhir 8 Mei 1988.  Letusan terakhir membentuk satu gugusan karang yang dinamakan Batu Angus.  Entah kenapa terumbu karang di gugusan ini tumbuh subur dan cantik-cantik.  Makanya ini merupakan salah satu spot snorkling yang direkomendasikan di Kepulauan Banda.

 

Pengennya nih waktu ke Banda bulan Oktober lalu, kita mendaki sampai ke puncaknya dan menikmati sunrise di sana.  Apa daya, karena Merpati dua kali membatalkan penerbangannya sehingga kita hanya punya kesempatan satu hari di Banda.  Cuma satu hari !  Padahal begitu banyak tempat yang ingin dikunjungi dan aktifitas yang akan dilakukan.  Ya sudahlah, kali itu kita hanya memandang Gunung Api dari jauh dan berperahu mengelilinginya.  Gunung Api itu tetap mempesona.  Batu-batu di kakinya terlihat kokoh.  Membentuk gua dan tebing cadas.

 

Kita berperahu masuk ke dalam gua di kaki gunung.  Semula irma bingung kita mau ngapain di dalam.  Waktu irma menengadah melihat ke atas, waaks ............ kelelawar bergelantungan di atap gua !  Tau ada yang masuk ke kediaman mereka, beberapa kelelawar terbang mendatangi perahu.  Seekor di antaranya sempat ditepok menggunakan dayung oleh tukang perahu.  Menggelepar ia jatuh ke perairan.

 

Hiiii ............ irma bergidik ngeri.   Terus terang, kelelawar bukan hewan favorit irma.  irma langsung tiarap ke lantai perahu.  Lalu merangkak masuk ke bawah tenda.  Biarpun yang lain ngetawain, irma nggak peduli.  ‘Kok takut sih ?  Justru mereka yang takut sama kita,’ seseorang berkata gitu.  Hoa, mungkin bukan takut.  Tapi jijik, merinding, dan ngeri.  Makanya biarpun katanya kelelawar itu obat tradisional mujarab untuk nyembuhin asma, nggak pernah irma mau memakannya.

 

Pffff .......... akhirnya keluar juga dari gua kelelawar itu.  Lega banget perasaan irma.  Kembali menikmati pemandangan indah Gunung Api.  Mudah-mudahan suatu saat nanti, irma berkesempatan ke sana lagi dan mendaki hingga ke puncaknya.

 

 

2 comments: