Tuesday, November 13, 2007

Monumen di Ambon (3) : Martha Christina Tiahahu

 

Di depan rumah dinas Wakil Gubernur Maluku di Karang Panjang tegak berdiri patung Martha Christina Tiahahu, gadis yang dikenal dengan Mutiara dari Nusalaut.  Martha Christina yang lahir di sekitar tahun 1800, sejak usia belia turut ayahnya – Kapitan Paulus Tiahahu – berjuang melawan Belanda.  Dengan rambut panjang tergerai dan ikat kepala kain berang (merah), gigih ia mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran di Pulau Nusalaut dan Pulau Saparua.  Konon katanya ia tidak akan mengikat rambutnya sebelum dicuci dengan darah musuh. 

 

Pada pertempuran sengit di Desa Ouw – Ullath jazirah Tenggara Pulau Saparua, Pasukan Kapitan Paulus Tiahahu berhasil ditaklukkan Belanda.  Sang Kapitan dijatuhi hukuman gantung.  Sia-sia usaha Martha Christina untuk menyelamatkan ayahnya.  Ia malah tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa.  Dalam perjalanan ke Pulau Jawa menggunakan kapal perang Eversten inilah Martha Christina meninggal dunia.  Usianya masih sangat muda.  Baru 17 tahun.  Kalau remaja sekarang, umur segitu lagi senang-senangnya bergaul mencari identitas diri.  Tak jarang malah ada yang terperosok salah pergaulan.  Di usia segitu, Martha Christina telah memberikan banyak sumbangsih bagi bangsa.  Layaklah ia dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. 

 

Tidak pernah ditemukan di mana jasad Martha Christina dimakamkan.  Ada yang mengatakan ia menceburkan diri ke laut karena tidak sudi dibuang ke Pulau Jawa.  Ada pula yang bilang ia mogok makan hingga wafat, lalu jenazahnya dilarungkan dengan prosesi militer ke Laut Banda menjelang 2 Januari 1818.  Versi manapun yang benar, yang jelas perairan Maluku lah yang membawa ia kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.  Sebagaimana layaknya mutiara, di dasar laut ia berada.

 

 

Referensi  :  http://balagu.50webs.com/pahlawan/phmaluku/marta_ct.html

 

 

 

2 comments: